Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menargetkan produksi padi sebesar 158.800 ton pada 2018 naik sebesar 6.609 ton dibandingkan 2017 yang hanya 152.191 ton.
"Untuk mencapai target tersebut kami akan melakukan intensifikasi lahan, karena tahun ini tidak ada cetak sawah baru," kata Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan, Tri Handoyo Gunardi di Padang Aro, Selasa.
Ia menerangkan tidak adanya cetak sawah baru tahun ini karena dari usulan yang masuk setelah dicek ke lapangan tidak sesuai kriteria.
Usulan cetak sawah baru itu ternyata masuk dalam wilayah taman nasional kerinci seblat (TNKS), Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan dan juga tidak sesuai dengan peruntukan tata ruang.
Ia mengatakan untuk memenuhi target produksi padi 2018 pihaknya akan mengoptimalkan lahan baru yang dicetak pada 2017 seluas 92 hektare.
Dengan mengintensifkan lahan 92 hektare tersebut diharapkan hasilnya akan meningkat sehingga bisa mendukung tambahan produksi padi keseluruhan.
Kemudian menyalurkan bantuan dan memberi bimbingan kepada petani, termasuk bantuan alat mesin pertanian untuk mempercepat proses panen sawah petani.
Tahun ini juga ada pengembangan padi gogo seluas 100 hektare di Sangir Jujuan, dengan semua upaya ini diharapkan target produksi padi akan tercapai.
Ia menyebutkan produksi gabah kering Solok Selatan pada 2017 hanya mencapai 97,08 persen atau sebanyak 147.747 ton dari target 152.191 ton.
Target tanam dan panen pada 2017 juga tidak tercapai dimana target tanam seluas 27.773 hektare sementara realisasinya hanya 27.342 hektare, atau 98,45 persen.
Sedangkan panen ditargetkan seluas 27.762 hektare hanya tercapai 27.330 hektare atau hanya 98,44 persen.
Tidak tercapainya target produksi ini karena terjadinya bencana banjir bandang yang merusak areal pertanian, dan adanya serangan hama tikus di beberapa lokasi yang mengakibatkan gagal panen. (*)