Gerilyawan Somalia Eksekusi Tentara Kenya

id Gerilyawan Somalia Eksekusi Tentara Kenya

Nairobi, (Antara/AFP) - Kelompok gerilyawan Shebab mengklaim telah mengeksekusi seorang tentara Kenya yang ditangkap dan mengancam akan membunuh lima sandera lainnya, kata pihak itu Jumat. "Kendatipun gerilyawan itu telah mengeksekusi tentara KDF (Pasukan Pertahanan Kenya), masih ada peluang menjamin pembebasan lima tahanan yang masih ada," kata Shebab dalam satu pernyataan. Pernyataan-pernyataan itu tidak dapat diverifikasi. Bulan lalu gerilyawan yang memiliki hubungan dengan jaringan Al Qaida itu mengumumkan memerintah Kenya--yang pasukannya memerangi gerilyawan Shebab di Somalia-- membebaskan "semua tahanan Muslim yang ditahan atas apa yang disebut tuduhan-tuduhan terorisme di Kenya" sampai batas waktu 14 Februari. Shebab, yang sebelumnya menyiarkan rekaman video tentang karyawan-karyawan sipil Kenya yang diculik, mengatakan mereka akan mengeksekusi lima sandera dalam tiga hari kecuali pemerintah Kenya memenuhi tuntutan-tuntutan mereka. Kenya dilanda serangan-serangan, termasuk granat dan bom, sejak tentara negara itu menduduki Somalia selatan akhir tahun 2012 untuk menyerang pangkalan-pangkalan Shebab setelah serangkaian penculikan di Kenya yang dituduh dilakukan para anggota kelompok gerilyawan itu. Banyak dari serangan di Kenya -- termasuk ledakan-ledakan granat di ibu kota Nairobi-- dituduh dilakukan para pendukung Shebab atau para pendudkung Kenya kendatipun Shebab tidak mengklaim serangan serangan mereka sendiri. Tetapi Shebab yang pernah menguasai daerah luas Somalia, melepaskan sejumlah kota penting menjelang kehadiran pasukan Uni Afrika berkekuatan 17.000 tentara --termasuk pasukan Kenya-- yang juga berperang bersama pasukan Somalia. Pasukan Ethiopia juga memerangi Shebab di barat daya Somalia. Pada Kamis, pasukan Uni Afrika dan tentara pemerintah merebut kota-kota Jaalie, Aw Dhigle dan Barire, sekitar 80 km barat daya ibu kota Mogadishu, pangkalan terakhir Shebab yang jatuh. Akan tetapi, Shebab tetap satu ancaman, masih menguasai daerah-daerah pedesaan serta melancarkan serangan-serangan gerilya di daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan pemerintah. (*/jno)