Empat Bulan, 22 Warga Pasaman Terserang Demam Berdarah

id demam berdarah, jumantik, nyamuk

Empat Bulan, 22 Warga Pasaman Terserang Demam Berdarah

Ilustrasi. (Antara) ( )

Pasaman (Antara Sumbar) - Kasus demam berdarah atau DBD di Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat menyerang sebanyak 22 warga setempat sepanjang empat bulan, terhitung Januari sampai April 2017.

Data dari Dinas Kesehatan Pasaman, Kamis, menyebutkan dari total 22 kasus demam berdarah sepanjang empat bulan terakhir, masing-masing 15 kasus di Kecamatan Lubuk Sikaping, dan lima di Kecamatan Padang Gelugur, serta dua di Kecamatan Rao.

Berdasarkan usia, yang terbanyak terjangkit DBD antara usia 15-44 tahun dengan 11 kasus, usia 5-9 tahun empat kasus, usia 10-14 tahun tiga kasus, usia 45 tahun ke atas tiga kasus, dan usia 1-4 tahun satu kasus.

Sementara pada 2016, sebanyak 137 kasus DBD dengan kasus terbanyak di Kecamatan Lubuk Sikaping yakni tercatat 116 kasus, Kecamatan Rao sembilan kasus, Kecamatan Padang Gelugur lima kasus, Kecamatan Mapattunggul empat kasus, dan Kecamatan Rao Selatan tiga kasus.

Menyikapi hal tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Pasaman menetapkan nagari Pauah Lubuk Sikaping menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk menekan kasus demam berdarah di daerah itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Idrayeni di Lubuk Sikaping, pekan lalu mengatakan jumantik ini akan dilaksanakan mulai 2018 dengan program satu rumah satu jumantik.

"Pihak nagari (desa adat) telah mendukung kegiatan ini. Mudah-mudahan program Jumantik mampu menekan kasus DBD di daerah ini," katanya.

Pihaknya akan mengadakan sosialisasi dan memberikan pelatihan kepada kader Jumantik kepada masyarakat.

"Selain itu, juga perlu dilakukan kerjasama dengan TP-PKK karena menggunakan dasawisma," ujarnya.