Terkendala Administrasi Hambat Pengembangan Kawasan Pantai Belibis

id PANTAI ULAKAN

Terkendala Administrasi Hambat Pengembangan Kawasan Pantai Belibis

Dokumentasi - Sejumlah warga menikmati sunset atau matahari terbenam di Pantai Ulakan, Kabupaten Padangpariaman, Sumbar, Rabu (10/7). Pantai Ulakan merupakan satu dari beberapa tempat wisata potensial di daerah itu. (ANTARA SUMBAR/Wahdi Septiawan)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Rencana pengembangan kawasan wisata Pantai Belibis yang terletak di Desa Padang Biriak Biriak, Kota Pariaman, Sumatera Barat, masih terkendala administrasi kepemilikan tanah.

"Pemerintah daerah telah lama berencana mengembangkan kawasan wisata di daerah itu, namun hingga kini sebagian status kepemilikan tanah di lokasi itu belum ada kepastian hukum yang mengikat karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Padangpariaman," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Effendi Jamal di Pariaman Jumat.

Kawasan yang berbatasan langsung dengan Padangpariaman tersebut dinilai potensial untuk dikembangkan sebagai wahana pariwisata daerah.

Beberapa objek wahana wisata yang akan dikembangkan diantaranya yaitu taman air di Laguna atau danau asin dekat pantai dengan luas kurang lebih satu Hektare.

"Sesuai arahan wali kota, lokasi tersebut untuk sementara waktu ditunda untuk digarap sebelum adanya kejelasan pasti secara administrasi," ujar dia.

Hal itu, untuk menghindari benturan kepentingan antara pihak-pihak terkait setelah dilakukan pengembangan kawasan wisata taman air.

Apalagi lokasi kawasan Pantai Belibis arah ke utara berbatasan langsung dengan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) yang terletak di Padangpariaman.

Terkait komitmen pengembangan kawasan tersebut, pemerintah daerah sebelumnya sudah mengupayakan bantuan dari pemerintah pusat untuk memaksimalkan sumber daya yang ada.

Sementara itu Kepala Desa Padang Biriak-Biriak Kecamatan Pariaman Utara, Devi Delwandri mengatakan kawasan wisata di daerah itu cukup potensial untuk dikembangkan sebagai penunjang ekonomi masyarakat setempat.

"Kurang lebih ada satu kilometer panjang Laguna tersebut, dan dinilai cocok untuk pengembangan taman air dengan konsep wisata islami," tambah dia.

Selain berencana membentuk objek wahana air, desa setempat juga akan mengembangkan pusat wisata kuliner asli daerah itu yang menyokong perekonomian masyarakat.

"Selain wahana air dan pusat kuliner khas daerah, perangkat desa juga akan mengajukan pembangunan jembatan ke pemerintah Kota Pariaman sebagai sarana pendukung wisata," ujarnya.

Hal itu, bertujuan agar pusat pariwisata Kota Pariaman tidak hanya terfokus di bagian Kecamatan Pariaman Tengah saja sehingga ada perimbangan pembangunan.

Untuk mengembangkan potensi wisata Pantai Belibis tersebut, setidaknya membutuhkan anggaran mencapai Rp800 juta. (*)