Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyurati Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat terkait temuan beras untuk masyarakat prasejahtera (rastra) yang tidak laik konsumsi pada beberapa daerah.
"Kita sudah surati, juga sudah koordinasi langsung dengan Bulog Sumbar. Kemungkinan beras tidak laik konsumsi itu disebabkan gangguan pada gudang penyimpanan," kata Kepala Biro Perekonomian Sumbar, Heri Nofiardi di Padang, Sabtu.
Bulog Sumbar, menurut dia juga sudah berkomitmen untuk mengganti beras tidak laik konsumsi itu dengan beras baru.
Temuan rastra tidak laik konsumsi terjadi pada beberapa daerah tahun 2017, diantaranya Pesisir Selatan, Pasaman dan terakhir di Nagari Sitiung Kabupaten Dharmasraya.
Masyarakat kecewa karena rastra dinilai bisa meringankan beban pengeluaran menjelang lebaran 1438 Hijriah.
Sementara Kepala Bulog Sumbar, Benhur Ngkaimi sebelumnya mengatakan untuk rastra tidak laik konsumsi itu pihaknya berkomitmen akan mengganti sepenuhnya.
Laporan dari masyarakat menurut dia akan segera ditindaklanjuti.
Sementara itu penyaluran rastra Sumbar secara keseluruhan hingga Mei 2017 mencapai 40,60 persen. Proses penyaluran juga sedang berjalan untuk Juni 2017 sesuai Surat Permintaan Alokasi (SPA) ke Bulog Divre Sumbar.
Diperkirakan hingga akhir Juni 2017, penyaluran sudah mencapai 60 persen.
Kepala Biro Perekonomian Sumbar, Heri mengatakan lambatnya penyaluran rastra tersebut dikarenakan adanya perbedaan data. Namun persoalan itu telah terselesaikan di tingkat pusat. (*)