Sukseskan Manunggal, Warga Bukittinggi Sumbang Rp6,03 Miliar

id manunggal

Sukseskan Manunggal, Warga Bukittinggi Sumbang Rp6,03 Miliar

Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias (tengah) memberikan apresiasi bagi kelurahan yang dinilai terbaik dalam pelaksanaan "manunggal sakato", Jumat(19/5) ( Dokumen Humas Pemkot Bukittinggi)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Nilai partisipasi warga Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), dalam kegiatan gotong royong atau "manunggal sakato" yang berlangsung selama satu bulan mencapai Rp6,03miliar.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman setempat, Nofrianto di Bukittinggi, Jumat, mengatakan nilai itu hampir enam kali lipat dari dana stimulan yang diberikan pemerintah bagi setiap kelurahan yaitu sebesar Rp50 juta.

Bentuk partisipasi masyarakat tersebut berupa sumbangan tanah total seluas 6.056 meter persegi, partisipasi tenaga gotong royong sebanyak 12.224 orang, partisipasi konsumsi dan partisipasi material dan uang.

Sebanyak 39 proyek pokok dan 51 proyek tambahan dikerjakan dalam "manunggal sakato" di antaranya pembukaan dan pelebaran jalan sebanyak empat ruas, perbaikan jalan lingkung, perbaikan drainase, perbaikan fasilitas umum dan pembuatan taman.

"Selama satu bulan mulai 18 April hingga 18 Mei 2017 warga bergotong royong, dapat dikatakan hampir 100 persen kegiatan dapat mencapai target yang ditetapkan," katanya.

Selain kegiatan fisik, warga juga melaksanakan kegiatan non fisik seperti pembinaan ketenteraman dan ketertiban serta penyuluhan kesehatan dan lainnya.

Diharapkan setiap sarana yang telah dibangun dan diperbaiki oleh warga selama pelaksanaan "manunggal sakato" dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan kesadaran untuk menjaga sarana yang telah ada.

Sekretaris DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat setempat, Meta Seprinel mengharapkan gotong royong yang telah dilaksanakan diharapkan dapat lebih mengeratkan hubungan antarwarga.

"Sarana yang sudah diperbaiki atau baru dibangun, kami harap masyarakat dapat menjaganya dan memanfaatkan sebaik mungkin karena semua berasal dari hasil kerja masyarakat untuk selanjutnya dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya. (*)