LKAAM Sumbar Harapkan Kemdikbud Akomodir Kearifan Lokal

id Sayuti Datuak Rajo Pangulu

LKAAM Sumbar Harapkan Kemdikbud Akomodir Kearifan Lokal

Ketua LKAAM Sumbar, M Sayuti Datuak Rajo Pangulu. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat, mengharapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengakomodir kearifan lokal dengan memberi ruang mengajarkannya di sekolah.

Ketua LKAAM Sumbar, M Sayuti Datuak Rajo Pangulu di Padang, Kamis, menilai kebijakan Kementerian Pendidikan saat ini tidak berpihak kepada pendidikan kearifan lokal, seperti di Sumbar yang masih kuat kearifan lokalnya.

Salah satu bukti ketidakberpihakan itu adalah dengan tidak adanya ruang untuk mengajarkan adat dan budaya Minangkabau di kurikulum sekolah di daerah itu.

Ia menyarankan pemerintah pusat cukup menyediakan ruang saja untuk pengajaran muatan lokal ini, dan teknisnya akan disesuaikan oleh masing-masing daerah.

Menurut dia saat ini sekolah merupakan salah satu media untuk pengajaran adat oleh para tokoh adat kepada generasi muda melalui pelajaran muatan lokal.

"Pada zaman dahulu pengajaran adat ini bisa dilakukan di surau maupun di rumah gadang (rumah adat), tetapi sekarang media pendidikannya adalah sekolah formal," kata dia.

Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal masing-masing, dan pemerintah seharusnya mengakomodir keberagaman yang ada.

"Indonesia terkenal dengan keberagaman budaya, pemerintah seharusnya mengakomodir keberagaman tersebut bukannya menyeragamkan," katanya.

Sebelumnya Dinas Kebudayaan Sumbar melalui Kepala Seksi Adat dan Nilai-nilai Tradisi, Shaparman mengatakan pendidikan tentang adat dan tradisi pada generasi muda memang harus dimulai sejak dini.

"Pendidikan tentang kebudayaan memang harus diajarkan sejak dini sehingga ketika dewasa mereka akan mengenal jati diri sebagai orang Minang," katanya. (*)