Hujan, Shalat Idul Adha di Lapangan Ombilin Dipindahkan

id shalat, idul adha, sawahlunto

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Pelaksanaan Shalat Idul Adha yang semula dipusatkan di kawasan Lapangan Ombilin Sawahlunto, Sumatera Barat, terpaksa dialihkan ke masjid di sekitar lapangan akibat cuaca mendung dan mulai turun hujan.

Sekretaris PHBI Sawahlunto, Zardinal Basyir di Sawahlunto, Senin mengatakan pengalihan lokasi shalat Id tidak menyurutkan niat ribuan masyarakat kota itu untuk melaksanakan ibadah.

Meskipun dialihkan secara mendadak namun secara umum pelaksanaan iabadah Shalat Idul Adha di kota itu berlangsung tertib dan khidmat, meskipun sebagian jamaah harus melaksanakan shalat di pekarangan dan teras-teras rumah ibadah.

Pada kesempatan itu, ia berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa meningkatkan partisipasi dalam pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.

"Tahapan pembangunan yang dilaksanakan membutuhkan dukungan dan dorongan dari seluruh lapisan masyarakat, hal itu menjadi sebuah keharusan demi tercapainya tujuan kita bersama dalam memajukan kota ini," kata dia.

Senada, khatib shalat id di masjid tersebut, Drs H Masneqi Ma Si, dalam tausiyahnya mengajak seluruh umat untuk meninggalkan segala bentuk perbedaan demi terwujudnya kemashlahatan umat.

"Nabi Ibrahim sebagai salah seorang manusia pilihan telah memberikan keteladanan tersebut, mulai sejak memutuskan untuk menikahi hamba sahaya, Siti Hajar, hingga bersedia mengorbankan anaknya sendiri demi tegaknya rasa keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhannya," jelas dia.

Menurutnya, semangat pengorbanan dan tidak membeda-bedakan suatu kaum dari kelompok sosialnya itu jika diimplementasikan dalam kondisi saat ini, niscaya akan menjadi sebuah solusi yang hebat dalam mengatasi segala persoalan yang mendera bangsa Indonesia.

Sehingga tidak ada lagi rasa angkuh dan sombong terhadap sesama dan merupakan modal dalam meletakkan kembali seluruh pengabdian kepada bangsa dan negara semata-mata demi mencapai kesejahteraan dan ketenteraman bersama.

"Tidak peduli dia seorang nabi, pejabat tinggi atau orang terkaya sekalipun seluruhnya sama dihadapan Tuhan, hanya ketaqwaan dan keikhlasan dalam berqurban lah yang membedakan satu umat dengan umat lainnya dalam pandangan sang maha pencipta," kata dia. (*)