Payakumbuh Targetkan 13.914 Balita Dapat Vaksinasi Polio

id PIN Polio, Payakumbuh

Payakumbuh Targetkan 13.914 Balita Dapat Vaksinasi Polio

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Solok Selatan, Selasa (8/3). (ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Payakumbuh, (AntaraSumbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh menargetkan pemberian vaksinasi polio kepada 13.914 balita selama Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016.

"Semua balita harus mendapatkan vaksin polio itu," kata kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Elzadaswarman saat pencanangan PIN Polio 2016 di Kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lampasi Tigo Nagari, Selasa.

Untuk itu, seluruh jajaran Dinas Kesehatan bersama mitra kerjanya akan berupaya maksimal memberikan vaksinasi polio kepada anak-anak berusia 0-59 bulan yang tersebar di 62 kelurahan.

Ia mengatakan PIN 2016 melibatkan 618 kader kesehatan, 180 tenaga kesehatan dan pelayanan PIN dilakukan pada 148 lokasi yang meliputi pos PIN, posyandu, puskesmas, pustu, poskeskel, rumah sakit dan pos imunisasi lainnya.

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengingatkan agar seluruh jajaran kesehatan dan mitra kerjanya menyukseskan PIN Polio dan tidak ingin mendengar ada anak balita yang luput dari pelayanan vaksinasi polio.

"Motto Dinas Kesehatan 'Sikat Habis' bukan hanya slogan, tapi diaplikasikan dengan baik serta merangkul warga yang punya anak balita agar diberikan PIN polio," kata dia.

Ia mengatakan pemberian vaksin polio merupakan hak dasar anak yang tidak boleh terlewatkan, untuk itu melalui PIN Indonesia dapat mempertahankan status bebas polio dan berkontribusi dalam mewujudkan dunia bebas polio pada 2020.

"Karena itu, keterlibatan semua elemen masyarakat sangat diharapkan untuk saling mengingatkan keluarga, tetangga, agar membawa anaknya ke pos pelayanan imunisasi selama gelar acara PIN ini," kata dia.

Seorang warga Payakumbuh Syafril meminta semua jajaran pemerintah hingga tinggal terendah untuk memaksimalkan sosialisasi program tersebut sehingga semua mereka mengetahui.

"Program tersebut perlu sosialisasi yang maksimal, sehingga semua masyarakat mengetahuinya. Jangan ada alasan tidak mendapatkan vaksin polio karena tidak mengetahui," kata dia. (*)