Simpang Empat (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mencatat sebanyak 268 warga terdampak bencana alam di daerah itu masih mengungsi di tempat yang aman.

"Warga yang mengungsi itu akibat rumahnya hanyut, rusak dan berada di rawan bencana atau zona merah," kata Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat Jhon Edwar di Simpang Empat, Selasa.

Dia mengatakan warga yang mengungsi itu tidak di lokasi khusus pengungsian, tetapi di rumah warga yang aman dan rumah sanak famili yang jauh dari daerah rawan.

Menurutnya, warga yang masih mengungsi itu tersebar di Kecamatan Ranah Batahan sebanyak 40 orang, Kecamatan Gunung Tuleh lima orang, kemudian 193 orang mengungsi di Kecamatan Talamau, serta di Kecamatan Pasaman ada 15 orang, dan di Kecamatan Kinali sebanyak 15 orang.

Terhadap para pengungsi pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan lainnya sambil menunggu bantuan hunian sementara (huntara) dari BNPB.

Dari data yang dihimpun sementara sampai Selasa (23/12) ada 18 rumah rusak berat, 16 rumah rusak sedang, dan 38 rumah rusak ringan. Kemudian 11 rumah hanyut, 11 sekolah terdampak, tiga fasilitas kesehatan rusak, 30 tempat ibadah terdampak, satu kantor rusak, dan 1.904 meter irigasi rusak.

Kemudian lima orang meninggal dunia akibat bencana alam, tiga orang hilang, dan lima orang luka.

"Juga ada 15 bendungan rusak,14 jembatan rusak, 12 jalan rusak, 1.005 hektare lahan pertanian terdampak, dan 12.071,5 hektare lahan perkebunan terdampak," katanya.

Selain itu, kata dia,  pasokan beras dari pemerintah sudah didistribusikan ke masyarakat terdampak sebanyak 113 ton.

Sedangkan bahan logistik lainnya baik dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, dunia usaha, dan masyarakat, sudah didistribusikan ke masyarakat terdampak dengan perkiraan nilai Rp1.282.527.000.

"Untuk masa tanggap darurat bencana kita perpanjang hingga 29 Desember 2025 untuk pembersihan material longsor dan pendistribusian logistik. Sebab, menurut informasi BMKG dari 21 sampai 31 Desember wilayah Pasaman berada pada status waspada cuaca ekstrem," katanya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rumah hanyut dan rusak, 268 warga masih mengungsi di Pasaman Barat

Pewarta : Altas Maulana
Editor :
Copyright © ANTARA 2025