Lubukbasung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak 72 korban becana hidrometeorologi di daerah itu belum ditemukan sampai Sabtu.
"72 korban belum ditemukan dampak banjir bandang, banjir dan tanah longsor melanda daerah itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Sabtu.
Ia mengatakan ke 72 korban itu tersebar di Kecamatan Malalak tiga orang, Palembayan 66 orang, Lubuk Basung satu orang dan Tanjung Raya dua orang.
Pencarian 72 korban tersebut masih berlangsung melibatkan BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan.
"Pencarian dengan menggunakan alat berat, karena korban diduga tertimbun material banjir bandang," katanya.
Ia menambahkan korban meninggal dunia 192 orang tersebar di Kecamatan Malalak 14 orang, Palembayan 138 orang, Matur satu orang, Tanjung Raya 10 orang, Palupuh satu orang, Ampek Nagari satu orang dan belum teridentifikasi 27 orang.
Sementara korban masih dirawat empat orang, mengungsi 4.081 orang dan terisolir 26 jiwa.
"Mereka tinggal di pengungsian dan untuk kebutuhan logistik telah didistribusikan," katanya.
Bencana banjir bandang, tanah longsor, banjir dan angin puting beliung melanda akhir November 2025, juga mengakibatkan rumah rusak ringan 367 unit, rusak berat 287 unit dan rusak berat 851 unit.
Sedangkan jalan rusak 21 titik, jembatan rusak 28 titik, tempat ibadah 27 unit, fasilitas pendidikan 114 unit, lahan pertanian terdampak 2.044 hektare, ternak mati 5.481 ekor dan infrastruktur pertanian 156 unit.
"Ada lima kecamatan yang kesulitan air bersih untuk kebutuhan warga terdampak," katanya.