Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif mengupayakan perluasan lapangan pekerjaan di bidang ekonomi kreatif, termasuk di antaranya yang berkenaan dengan pemanfaatan teknologi digital.
"Jadi, kami mendukung bagaimana lapangan kerja terkait untuk dan dari industri kreatif ini bisa semakin luas," kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di kompleks parlemen di Jakarta, Kamis.
Dia mengemukakan bahwa peluang untuk bekerja dan berusaha di bidang ekonomi kreatif semakin meningkat di era digitalisasi.
"Apalagi ini di zaman digital dan generasi sekarang juga bisa dikatakan digital native, dan sekarang banyak cara untuk me-monetize, menghasilkan pendapatan, bahkan bisa lebih dari UMR, dengan mengoptimalkan digitalisasi," katanya.
Kementerian Ekonomi Kreatif mencatat sektor ekonomi kreatif pada akhir tahun 2024 menyerap 26,47 juta tenaga kerja, yang mayoritas berusia di bawah usia 40 tahun, serta berkontribusi hingga Rp1.500 triliun atau sekitar 7 persen terhadap produk domestik bruto.
Guna mendukung pemanfaatan peluang usaha di bidang ekonomi kreatif, Kementerian Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan kementerian terkait lain untuk menjalankan program-program pelatihan guna mendukung pengembangan usaha ekonomi kreatif.
Kementerian Ekonomi Kreatif menargetkan terciptanya 26,06 juta pekerja kreatif melalui program pelatihan seperti Gen Matic dan Emak-emak Matic serta program inkubasi Kreatorium.
Pemerintah juga tengah menyusun Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Ekonomi Kreatif 2026-2045 sebagai panduan strategis jangka panjang pengembangan ekonomi kreatif.
Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik Badan Pusat Statistik Moh. Edy Mahmud mengatakan bahwa 7,46 juta orang atau 4,85 persen dari total angkatan kerja pada Agustus 2025 merupakan pengangguran.
Menurut dia, jumlah pengangguran pada Agustus 2025 turun 4.092 orang dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah upayakan perluasan lapangan kerja bidang ekonomi kreatif