Padang Aro (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS V) mengalokasikan dana Rp39 miliar untuk melanjutkan penanganan banjir di aliran sungai Batang Suliti Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.
"Untuk Batang Suliti sudah teralokasi Rp39 miliar dan siap lelang dan harapan kami ini menjadi satu kesatuan dari studi kami 2016 bisa mengurangi genangan di Batang Bangko dan Batang Suliti," kata Kepala Seksi Pelaksana BWSS V Rezki Wahyudi, saat mendampingi reses perseorangan anggota komisi V DPR RI Zigo Rolanda, di Padang Aro, Selasa.
Dia menjelaskan, pengerjaan fisik di Batang Suliti merupakan melanjutkan pembangunan di tahun sebelumnya.
"Untuk Batang Suliti kami Terget sampai 2029 masih akan dilaksanakan," ujarnya.
Selain itu katanya, juga ada di Lasuang Batu Kecamatan Pauah Duo yang akan melaksanakan kegiatan menserahkelolakan.
Jadi pada 2025 akan mulai di Lasuang Batu katanya, akan mulai from operasi dan pemeliharaan.
Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda mengatakan, dalam masa reses ini meninjau kegiatan yang sudah dilakukan apakah sudah selesai atau perlu tambahan.
Untuk aliran Sungai Batang Suliti katanya, ada pembangunan sekitar 800 meter dengan anggaran Rp39 miliar dan Lasuang batu Rp6 miliar.
"Kami meminta tokoh masyarakat Wali Nagari maupun Kepala Jorong bisa memastikan pembebasan lahan sebelum program dijalankan oleh balai," katanya.
Menurut dia, keterbatasan fiskal dan APBD Kabupaten/Kota terjadi hampir di seluruh Indonesia sehingga perlu kolaborasi dan komunikasi dengan pusat sebagai solusinya.
Reses Zigo Rolanda ke Solok Selatan membawa rencana peningkatan pembangunan infrastruktur sekaligus peninjauan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan.
Dalam kunjungan dua hari, Senin dan Selasa 16-17/12 ini, Zigo Rolanda datang khusus ke Solok Selatan yang didampingi oleh jajaran Kementerian PU yaitu Kepala Balai Jalan Nasional dan juga jajaran Balai Wilayah Sungai Sumatera V.
Saat kunjungan Zigo Rolanda dan Balai Pengelolaan Jalan dan BWSS V meninjau sejumlah proyek strategis seperti jalan nasional dan aliran sungai.