​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) -
Universitas Fort de Kock (UFDK) Bukittinggi bekerja sama dengan organisasi wartawan Bukittinggi Press Club (BPC) menggelar diskusi publik dan adu gagasan dengan menghadirkan kandidat peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di kota Bukittinggi.
 
Kegiatan ini berlangsung di Hall UFDK pada Sabtu (2/11) mengangkat tema "alun takilek alah takalam (membaca tanda tanda perubahan) yang merupakan diskusi perdana di Bukittinggi dilakukan perguruan tinggi yang melibatkan peserta Pilkada 2024.
 
Dari empat Paslon Pilkada 2024, hanya Paslon nomor urut tiga yang tidak hadir di diskusi pembahasan isu kesehatan, pendidikan, tata kelola pemerintahan, adat, pariwisata dan agama itu.
 
"Kegiatan ini merupakan diskusi panel yang salah satu tujuannya adalah menambah wawasan mahasiswa dan civitas akademika, baik itu secara akedemik maupun non akademik," kata Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Agil Pratama.
 
Menurut Agil, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui arah yang jelas dan pasti tentang kemajuan dan kesejahteraan Bukittinggi ke depannya.
 
"Yang pasti harus sinkron terkait isu isu yang kami bahas, kegiatan akan dimulai dengan penyampaian visi dan misi masing-masing calon," katanya.
 
Presiden Mahasiswa (Presma) UFDK, Najmi Hanifah menambahkan, diskusi publik ini merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk menyuarakan ide dan berdiskusi secara terbuka.
 
"Saya berharap dari forum ini lahir pemikiran segar dan solusi nyata yang bisa memberikan kontribusi positif dan kemajuan bagi masyarakat Bukittinggi khususnya," papar Najmi Hanifah.
 
Sementara itu, Ketua Bukittinggi Press Club, Abdul Fatah mengungkap kegiatan ini bisa menjadi wadah bagi kandidat untuk memaparkan program unggulan mereka masing-masing.
 
"Kegiatan ini membuka peluang bagi para kandidat, untuk menyampaikan gagasan briliannya dalam membangun Bukittinggi," kata Abdul Fatah.
 
Ia berharap semua kandidat tidak 'alergi' dengan pertanyaan kritis para mahasiswa meski ada satu paslon di Bukittinggi yang ternyata tidak bisa ikut hadir dengan alasan jadwal lain sudah terjadwal dan terkonfirmasi.
 
"Diskusi publik ini menjadi yang kedua BPC ikut menyertai di Pilkada 2024. Kami berupaya tetap netral dan tidak berpihak ke paslon manapun, terkait adanya Paslon yang tidak hadir, tentu ada kekecewaan dari penyelenggara dan diyakini kekecewaan dari publik juga tentunya," pungkasnya.
 
Panelis berasal dari berbagai latar, di antaranya praktisi dan akademisi pariwisata, Moch Abdi .SE.,MM dari Universitas Muhammadiyah Sumbar yang memandu isu pariwisata.
 
Untuk isu adat menghadirkan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Bukittinggi,
Fery Chofa, SH, LL.M, Dt. Tun Muhammad sebagai panelis.
 
Panelis selanjutnya untuk bidang pendidikan adalah Dr. Nurhayati, S.St, M.Biomed yang merupakan akademisi UFDK yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor I UFDK Bukittinggi.
 
Selanjutnya untuk isu kesehatan, panelisnya adalah Eka Budi Satria, SKM, MKM , yang merupakan Ahli Kesehatan Masyarakat dari UFDK.
 
Untuk tata kelola pemerintahan, panelisnya adalah Drs. Decky Dwi Utomo, MM yang merupakan akademisi dari IPDN Kampus Sumbar.
 
Terakhir adalah Salman Tuanko Rajo, Wakil Pengadilan Agama Bukittinggi, yang merupakan seorang ustadz, yang akan memandu isu agama.
 
Selain pertanyaan dari panelis, audiens atau peserta diskusi juga diberikan kesempatan bertanya langsung ke calon kepala daerah kota wisata yang hadir.
 
 

Pewarta : Alfatah
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024