Solok (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar), melakukan tanam padi bersama di sawah Solok bertujuan untuk mendongkrak produksi padi di daerah ini.
Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Zulkifli, di Solok, Kamis, mengatakan bahwa petani diharapkan untuk menyegerakan tanam di lahan masing-masing agar indeks pertanaman meningkat.
Sehingga produksi padi di Kota Solok dapat terdongkrak. Kemudian untuk penyuluh pertanian, ia meminta supaya terus mengawal percepatan tanam tersebut.
Selain itu, ia menyebutkan, menurut data pada tahun 2023, Kota Solok memiliki produktivitas padi 6,85 ton per hektare dengan indeks pertanaman 2,95 kali per tahun.
"Dengan lahan tetap, peningkatan indeks pertanaman dapat meningkatkan luas pertanaman dalam setahun," ujar dia.
Lebih lanjut, ia menyebutkan luas lahan sawah Kota Solok saat ini seluas 876 hektare, sehingga dalam setahun Kota Solok mempunyai luas per tanaman 876 hektare dikalikan 2,95 sehingga didapat luas tanam padi setahun 2.584,2 hektare.
Selain percepatan tanam, Kota Solok melalui program dari Kementerian Pertanian juga sedang mengupayakan optimalisasi suplai air untuk sawah yang berpotensi kekurangan air di saat tertentu dengan pompanisasi.
Kegiatan sektor pertanian saat ini juga mendapat pendampingan dari TNI sebagai implementasi kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Markas Besar TNI AD yang telah ditandatangani beberapa saat yang lalu.
Menurutnya, Kota Solok selama ini terkenal dengan sebutan “Kota Beras”, sehingga sektor pertanian salah satu sektor penyangga perekonomian.
Untuk itu, Dinas Pertanian sebagai pemangku kebijakan sektor pertanian terus mengupayakan kenaikan produksi padi di tengah perkembangan kota.
Sebagai sebuah kota dapat dipahami lahan pertanian merupakan lahan yang tidak dianggap mempunyai nilai jual, sehingga alih fungsi tidak terhindarkan.
Untuk meningkatkan produksi hasil pertanian, terutama padi, intensifikasi menjadi jalan keluar seperti penggunaan bibit unggul yang mempunyai produktivitas tinggi, tahan hama dan penyakit serta mempunyai umur panen yang singkat, optimalisasi suplai air pertanian dan percepatan tanam guna meningkatkan indeks pertanaman (IP).
Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Zulkifli, di Solok, Kamis, mengatakan bahwa petani diharapkan untuk menyegerakan tanam di lahan masing-masing agar indeks pertanaman meningkat.
Sehingga produksi padi di Kota Solok dapat terdongkrak. Kemudian untuk penyuluh pertanian, ia meminta supaya terus mengawal percepatan tanam tersebut.
Selain itu, ia menyebutkan, menurut data pada tahun 2023, Kota Solok memiliki produktivitas padi 6,85 ton per hektare dengan indeks pertanaman 2,95 kali per tahun.
"Dengan lahan tetap, peningkatan indeks pertanaman dapat meningkatkan luas pertanaman dalam setahun," ujar dia.
Lebih lanjut, ia menyebutkan luas lahan sawah Kota Solok saat ini seluas 876 hektare, sehingga dalam setahun Kota Solok mempunyai luas per tanaman 876 hektare dikalikan 2,95 sehingga didapat luas tanam padi setahun 2.584,2 hektare.
Selain percepatan tanam, Kota Solok melalui program dari Kementerian Pertanian juga sedang mengupayakan optimalisasi suplai air untuk sawah yang berpotensi kekurangan air di saat tertentu dengan pompanisasi.
Kegiatan sektor pertanian saat ini juga mendapat pendampingan dari TNI sebagai implementasi kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Markas Besar TNI AD yang telah ditandatangani beberapa saat yang lalu.
Menurutnya, Kota Solok selama ini terkenal dengan sebutan “Kota Beras”, sehingga sektor pertanian salah satu sektor penyangga perekonomian.
Untuk itu, Dinas Pertanian sebagai pemangku kebijakan sektor pertanian terus mengupayakan kenaikan produksi padi di tengah perkembangan kota.
Sebagai sebuah kota dapat dipahami lahan pertanian merupakan lahan yang tidak dianggap mempunyai nilai jual, sehingga alih fungsi tidak terhindarkan.
Untuk meningkatkan produksi hasil pertanian, terutama padi, intensifikasi menjadi jalan keluar seperti penggunaan bibit unggul yang mempunyai produktivitas tinggi, tahan hama dan penyakit serta mempunyai umur panen yang singkat, optimalisasi suplai air pertanian dan percepatan tanam guna meningkatkan indeks pertanaman (IP).