Bukittinggi (ANTARA) - PT PLN (Persero) bergerak cepat untuk menormalkan kelistrikan bagi 10.969 pelanggan terdampak banjir bandang disertai longsor akibat cuaca ekstrem yang menerjang beberapa kota dan kabupaten di Provinsi Sumatera Barat pada Sabtu (11/5) lalu.

 Hingga pada Selasa (14/05) ini kelistrikan wilayah terdampak di Sumatra Barat (Sumbar) berhasil pulih 100% pukul 19.22 WIB. 

Gubernur Sumatera Barat , Mahyeldi mengapresiasi kerja cepat PLN dalam memulihkan jaringan listrik daerah yang terkena bencana. Apalagi banjir melanda sejumlah titik yang menjadi jalan lintas antar daerah.

Ia mengungkapkan bahwa PLN bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus berkolaborasi mengerahkan sumber daya yang ada agar meringankan beban masyarakat terdampak. 

“Kami sangat merasakan respons cepat PLN dalam menanggapi bencana yang menimpa kami sejak kemarin. Alhamdulillah, saat ini semua lokasi sudah normal listriknya. Kita semua menyadari bahwa listrik merupakan prioritas yang harus segera dinormalkan. Kami akan selalu mendukung upaya recovery dari PLN. Saya  mewakili masyarakat sangat berterima kasih kepada pihak PLN atas kerja yang tak kenal lelah dan tak kenal waktu demi melistriki masyarakat,” ujarnya.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Barat, Eric Rossi Priyo Nugroho menjelaskan, setelah kejadian banjir bandang dan longsor, puluhan petugas PLN langsung mengecek kondisi infrastruktur kelistrikan di wilayah terdampak bencana. 

"Saat ini, fokus kami adalah mengamankan jaringan kelistrikan jika terjadi bencana banjir bandang atau galodo susulan. Kami juga terus bersinergi dengan pemerintah daerah, TNI-Polri serta stakeholder terkait," ujar Eric.

Meskipun telah normal, Eric menginstruksikan seluruh petugas PLN yang wilayahnya terdampak banjir dan longsor tetap bersiaga dan menjalin sinergi untuk menjaga keandalan listrik.

Sebelumnya, diketahui bahwa akibat cuaca ekstrem dan banjir bandang tersebut, sebanyak 109 gardu mengalami kerusakan yang mengakibatkan lebih kurang 10.969 pelanggan mengalami gangguan.

 Saat terjadi bencana PLN bergerak cepat mengupayakan pemulihan sistem kelistrikan sekaligus menjaga keselamatan warga di daerah terdampak.

"Petugas kami langsung bergerak ke lapangan dan melakukan upaya perbaikan sampai benar-benar normal 100 persen. Alhamdulillah kita masyarakat sudah kembali mendapatkan aliran listrik untuk penerangan dalam waktu kurang dari 60 jam. Kami juga terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, serta untuk menghindari bahaya listrik yang dapat timbul. Apabila ada hal yang membahayakan terkait kelistrikan, segera laporkan melalui aplikasi PLN Mobile," pungkas Eric.

PLN memastikan proses recovery listrik berjalan cepat sejalan juga dengan keamanan listrik saat banjir agar tidak membahayakan keselamatan masyarakat. Sebanyak 100 personil gabungan dari PLN, Haleyora Power dan mitra kerja PLN dikerahkan untuk mengecek instalasi listrik sekaligus melakukan perbaikan di lokasi terdampak.

“Sejak kejadian banjir dan longsor, PLN menurunkan petugas piket untuk kontrol jaringan dan pengamanan kelistrikan seraya memastikan kesiapsiagaan petugas 24 jam untuk memperbaiki aset kelistrikan yang terdampak. PLN juga secara paralel memastikan titik-titik lokasi yang digunakan warga untuk berkumpul sementara dan menyalurkan bantuan ke sejumlah titik tersebut,” tutup Eric.

 

Pewarta : Rls-Fefi
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024