Padang Panjang (ANTARA) - Penandatanganan nota kesepahaman antara Dinas Sosial PPKBPPA, Dinas Kesehatan dan Kemenag Padang Panjang tersebut bertujuan pencegahan stunting sejak dari hulu, ungkap Kepala Dinas Sosial PPKBPPA, Osman Bin Nur, Kamis (21/3).
"Pencegahan stunting sudah harus dilalukan dari hulu. Niatnya yaitu mencegah stunting sejak awal. Ini akan berhasil ketika pengaplikasiannya yang berada di tingkat kelurahan dan kecamatan betul-betul dapat berjalan dengan baik," kata Osman.
Menurut dia, Ketika satu pasangan akan mengurus suatu pernikahan tentu akan datang ke kelurahan dan diharapkan kerja sama dengan kelurahan tersebut dapat diimplementasikan.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Faizah, menyebutkan dari hasil penelitian, stunting sudah bisa dicegah sejak calon ibu berada diusia remaja.
"Selain itu kita bisa intervensi spesifik pada anak diusia 0- 2 tahun. Kalau gizinya baik, maka perkembangan otaknya akan maksimal," sebut Faizah
Ia mengungkapkan, semua lintas sektor harus terlibat dan di harapkan angka stunting ini terus turun bahkan tidak ada lagi di Padang Panjang. Kerja sama dalam pencegahan dan penurunan angka stunting sudah menjadi suatu keharusan.
"Sejak 2017 Dinkes telah bekerja sama dengan KUA Padang Panjang Barat dan Timur dalam skrining calon pengantin.
Sejak gencarnya stunting pada 2021 dan 2022, ini mulai 'dipasamoan'. Angka stunting yang tinggi di Indonesia maka semua pihak perlu berkolaborasi," jelas dia.
Sementara itu, Kepala kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang Drs. Alizar Chan, M.Ag, mengaku diuntungkan dengan komitmen bersama tersebut dalam pencegahan stunting di Padang Panjang.
Menurut Alizar Chan, dalam kajian Islam proses melahirkan sangat menakjubkan, karena perencanaannya sudah dilakukan jauh sebelumnya. Dengan komitmen ini, pihaknya akan berusaha maksimal memberikan warna khusus terutama bagi generasi kedepan.
"Pencegahan stunting sudah harus dilalukan dari hulu. Niatnya yaitu mencegah stunting sejak awal. Ini akan berhasil ketika pengaplikasiannya yang berada di tingkat kelurahan dan kecamatan betul-betul dapat berjalan dengan baik," kata Osman.
Menurut dia, Ketika satu pasangan akan mengurus suatu pernikahan tentu akan datang ke kelurahan dan diharapkan kerja sama dengan kelurahan tersebut dapat diimplementasikan.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Faizah, menyebutkan dari hasil penelitian, stunting sudah bisa dicegah sejak calon ibu berada diusia remaja.
"Selain itu kita bisa intervensi spesifik pada anak diusia 0- 2 tahun. Kalau gizinya baik, maka perkembangan otaknya akan maksimal," sebut Faizah
Ia mengungkapkan, semua lintas sektor harus terlibat dan di harapkan angka stunting ini terus turun bahkan tidak ada lagi di Padang Panjang. Kerja sama dalam pencegahan dan penurunan angka stunting sudah menjadi suatu keharusan.
"Sejak 2017 Dinkes telah bekerja sama dengan KUA Padang Panjang Barat dan Timur dalam skrining calon pengantin.
Sejak gencarnya stunting pada 2021 dan 2022, ini mulai 'dipasamoan'. Angka stunting yang tinggi di Indonesia maka semua pihak perlu berkolaborasi," jelas dia.
Sementara itu, Kepala kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang Drs. Alizar Chan, M.Ag, mengaku diuntungkan dengan komitmen bersama tersebut dalam pencegahan stunting di Padang Panjang.
Menurut Alizar Chan, dalam kajian Islam proses melahirkan sangat menakjubkan, karena perencanaannya sudah dilakukan jauh sebelumnya. Dengan komitmen ini, pihaknya akan berusaha maksimal memberikan warna khusus terutama bagi generasi kedepan.