Padang Panjang (ANTARA) - Anggota DPR RI Komisi V, Athari Gauthi Ardi, akui Ketua DPRD Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Mardiansyah selalu intens berkomunikasi dengannya, sehingga program-program yang sudah diterima Padang Panjang dan kerja keras dari Pemerintah Daerah dan stakeholder lainnya bisa terlaksana di Kota Serambi Mekkah tersebut.
Hal itu disampaikan Athari Gauthi, usai penandatanganan prasasti Gedung Rusunawa Thawalib Padang Panjang yang diresmikan, Senin (5/2) bersama Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si dan Ketua DPRD, Mardiansyah, S.Kom.
“Program-program yang sudah diterima Padang Panjang itu semua atas kerja keras dari Pemerintah Daerah dan stakeholder lainnya, juga karena Ketua DPRD Mardiansyah selalu intens berkomunikasi dengan saya, sehingga program yang direncanakan bisa terlaksana di kota ini,” ungkap Athari Gauthi Ardi.
Ia menjelaskan, sebagai PIC (person in charge) dalam programnya di Sumbar, Ketua DPRD Padang Panjang, Mardiansyah telah melaksanakan pengawasan dan pengawalan dengan baik. Sehingga hasilnya pun baik dan benar-benar bermanfaat untuk masyarakat.
Untuk Padang Panjang setiap program yang saya berikan semua berjalan dengan baik. Sekalinya dapat bantuan dari pusat langsung bagus nilainya dari Pemerintah Pusat.
"Ini sangat patut kita apresiasi. Masa jabatan saya hingga Oktober 2024 ini, jika nanti ada usulan-usulan, tentu saya akan membantu. Jika berhubungan dengan Kemen PUPR saat ini harus melalui Anggota DPR RI Komisi V agar lebih cepat,” jelas dia.
Pada kesempatan tersebut Athari, juga mengajak alumni Thawalib Padang Panjang dan pengusaha yang ada di kota itu untuk ikut bahu-membahu membantu membangun dan merenovasi bangunan lainnya.Karena menurut Athari Gauthi, tidak hanya di Thawalib saja, di pesantren lain juga sangat membutuhkan uluran tangan semua pihak.
Sementara itu Gedung Rusunawa Thawalib Padang Panjang, dengan kapasitas 120 orang, terletak di komplek Thawalib Putra. Terdiri dari enam kamar dengan muatan 20 orang per kamar. Dibangun atas program dari Athari dan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Republik Indonesia, dengan anggaran biaya Rp.7 miliar lebih dan diresmikan kemaren yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Pj. Walikota Sonny Budaya Putra bersama Ketua DPRD Mardianyah.