Padang (ANTARA) -
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Kepolisian Daerah (Polda) Riau serta tim Labfor dari Mabes Polri mulai melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Semen Padang, Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu (31/1).
Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah rumah sakit yang berada di Jalan By Pass Padang Kilometer 7 mengalami insiden ledakan pada Selasa sore.
"Kami diperintahkan oleh pimpinan datang ke Padang untuk melakukan identifikasi penyebab terjadinya ledakan di Rumah Sakit Semen Padang," kata Kepala Bidang Labfor Polda Riau AKBP Erik Rezakola di Padang, Rabu.
Ia mengatakan timnya bersama tim dari Mabes Polri, Polda Sumbar, serta Inafis Polresta Padang akan melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Menurutnya walaupun telah ada indikasi awal penyebab ledakan yang berasal dari instalasi AC sentral yang berada di SPH, namun perlu diperiksa lebih dalam untuk mendapatkan kepastian penyebab ledakan.
"Kami akan melakukan penyisiran menyeluruh dari lantai satu hingga lantai tujuh rumah sakit, untuk mendapatkan bukti secara teknis kriminalistik," katanya.
Sementara tim Labfor melakukan pemeriksaan di dalam, personel Kepolisian berseragam tampak menjaga dan mengamankan lokasi kejadian yang telah dipasangi garis polisi.
Pada bagian lain, kejadian ledakan di Rumah Sakit Semen Padang mengakibatkan pelayanan rumah sakit lumpuh total sejak Selasa sore.
Ratusan pasien yang tengah dirawat di rumah sakit itu terpaksa dirujuk ke rumah sakit lain seperti RSUP M Djamil Padang, Yos Sudarso, Rumah Sakit Siti Rahmah, RS Bhyangkara, RS Reksodiwiryo, dan RSUD dr Rasidin Padang.
Pejabat Humas Rumah Sakit Semen Padang dr Dewi Nensi Putri mengatakan total jumlah pasien di rumah sakit tersebut sebanyak 108 orang.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Lila Yanuar beserta tim telah turun ke lokasi pada Selasa malam untuk memantau kondisi serta pelaksanaan pemindahan pasien.
"Kami turut mendata serta mengoordinasikan pemindahan pasien Rumah Sakit Semen Padang ke sejumlah rumah sakit lain," kata Lila Yanuar di Padang pada Selasa malam.
Lila mengatakan selanjutnya pihak Dinas Kesehatan Sumbar akan berkoordinasi dengan pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Kami akan koordinasi dengan BPJS Kesehatan karena ada pengalihan pasien, hal ini dilakukan agar nanti tidak ada masalah dalam hal pembayaran atau administrasi lain," jelasnya.