Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mengimbau warga di daerah itu untuk menggunakan masker di luar ruangan guna menghindari dampak erupsi Gunung Marapi yang terus terjadi sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan.
"Kami telah mengeluarkan imbauan lebih dari satu minggu yang lalu agar warga mengurangi aktifitas di luar ruangan dan ketika keluar ruangan diminta menggunakan masker," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah di Pariaman, Jumat.
Ia mengatakan sebelum imbauan dikeluarkan sudah ada warga yang menggunakan masker saat berkendara yang hal itu menurutnya karena adanya kesadaran dari warga di daerah itu yang merasakan adanya debu erupsi Gunung Marapi.
Pemkot Pariaman, lanjutnya juga mengurangi kegiatan di luar ruangan guna mengurangi dampak erupsi pada kesehatan. Kegiatan di luar ruangan akan dilaksanakan jika sebelumnya daerah itu diguyur hujan.
Ia menyampaikan akhir-akhir ini warga Pariaman memang banyak mengalami batuk dan demam namun pihaknya tidak dapat memastikan hal itu murni disebabkan oleh erupsi Gunung Marapi karena bersamaan dengan terjadinya perubahan cuaca.
"Kami tidak bisa memastikan penyebab batuk yang dialami warga saat ini karena debu erupsi atau tidak, sebab cuaca sekarang juga tidak menentu," katanya.
Pihaknya berharap warga di daerah itu mengikuti imbauan yang dikeluarkan pemerintah setempat agar bencana yang terjadi tidak berdampak pada kesehatan.
Dari pantau pagi ini sejumlah kendaraan dan peralatan lainnya yang berada di luar ruangan menempel debu vulkanik akibat dampak erupsi Gunung Marapi.
Selain itu Bandara Internasional Minangkabau di Kabupaten Padang Pariaman kembali ditutup sekitar pukul 10.45 WIB akibat debu vulkanik erupsi Gunung Marapi sampai ke kawasan bandara.
Seperti diketahui, gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini erupsi sejak Minggu 3 Desember 2023 silam dengan menimbulkan korban jiwa sebanyak 24 orang.
"Kami telah mengeluarkan imbauan lebih dari satu minggu yang lalu agar warga mengurangi aktifitas di luar ruangan dan ketika keluar ruangan diminta menggunakan masker," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah di Pariaman, Jumat.
Ia mengatakan sebelum imbauan dikeluarkan sudah ada warga yang menggunakan masker saat berkendara yang hal itu menurutnya karena adanya kesadaran dari warga di daerah itu yang merasakan adanya debu erupsi Gunung Marapi.
Pemkot Pariaman, lanjutnya juga mengurangi kegiatan di luar ruangan guna mengurangi dampak erupsi pada kesehatan. Kegiatan di luar ruangan akan dilaksanakan jika sebelumnya daerah itu diguyur hujan.
Ia menyampaikan akhir-akhir ini warga Pariaman memang banyak mengalami batuk dan demam namun pihaknya tidak dapat memastikan hal itu murni disebabkan oleh erupsi Gunung Marapi karena bersamaan dengan terjadinya perubahan cuaca.
"Kami tidak bisa memastikan penyebab batuk yang dialami warga saat ini karena debu erupsi atau tidak, sebab cuaca sekarang juga tidak menentu," katanya.
Pihaknya berharap warga di daerah itu mengikuti imbauan yang dikeluarkan pemerintah setempat agar bencana yang terjadi tidak berdampak pada kesehatan.
Dari pantau pagi ini sejumlah kendaraan dan peralatan lainnya yang berada di luar ruangan menempel debu vulkanik akibat dampak erupsi Gunung Marapi.
Selain itu Bandara Internasional Minangkabau di Kabupaten Padang Pariaman kembali ditutup sekitar pukul 10.45 WIB akibat debu vulkanik erupsi Gunung Marapi sampai ke kawasan bandara.
Seperti diketahui, gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini erupsi sejak Minggu 3 Desember 2023 silam dengan menimbulkan korban jiwa sebanyak 24 orang.