Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat berupaya meningkatkan produksi padi dengan mendorong gerakan memperluas areal tanam padi, menyediakan infrastruktur pertanian memadai, dan menggunakan bibit bermutu untuk mendukung ketahanan pangan di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Zulkifli di Solok, Kamis, mengatakan, upaya mempertahankan kuantitas produk beras di Kota Solok menjadi perhatian utama pemerintah daerah, mengingat Solok menjadi wilayah penghasil utama beras di Sumbar.
“Melihat jumlah produksi daerah, kita bukan lagi sentra beras Solok sebab secara kuantitas beberapa daerah dengan luas wilayah yang besar masih di atas,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya menegaskan peningkatan pertanian khususnya produksi beras di Kota Solok selalu prioritas utama walau dengan wilayah yang cukup sempit.
Ia menegaskan pihaknya akan menekankan pemusatan program mempertahankan luas sawah.
“Sekarang di Kota Solok belum ada penyusutan sawah secara signifikan, selain memang menjadi penggerak roda ekonomi sebagian besar masyarakat, aturan adat juga yang mengatur perihal lahan persawahan,” ucapnya.
Menurut dia, Solok yang dikenal sebagai kota beras itu bukan sekadar slogan sehingga mendorong Pemkot Solok agar terus meningkatkan produktivitas petani dan mempertahankan luas sawah.
Ke depannya, Pemkot Solok menggarap dan memaksimalkan program-program yang bersifat mempertahankan luas lahan persawahan, sehingga ada perlindungan bagi lahan sawah supaya tetap terjaga dan tetap produktif.
“Pengurangan lahan meskipun sedikit akan berdampak pada penurunan produksi kalau itu dalam jangka panjang, kita harus peka pada pengurangannya jangan sampai terjadi,“ kata Zulkifli.
Akan tetapi meski dihadapkan pada ancaman pengurangan luas lahan, pihaknya tetap akan memaksimalkan produktivitas petani lokal dalam peningkatan produksi beras di tiap tahunnya.
“Kita juga menjaga kualitas beras di Kota Solok, dengan adanya peningkatan produksi ini, akan menjadi pengaruh ekonomi bagi kelompok tani yang ada di Kota Solok,“ ucapnya.
Selain itu, meski hanya memiliki lahan sawah seluas 876 hektare namun produktivitas padi di Kota Solok cukup tinggi.
Bahkan pada tahun 2022, Kota Solok memiliki produktivitas padi sekitar 6,4 ton per hektare dengan indeks per tanaman 2,7 kali per tahun.
Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Zulkifli di Solok, Kamis, mengatakan, upaya mempertahankan kuantitas produk beras di Kota Solok menjadi perhatian utama pemerintah daerah, mengingat Solok menjadi wilayah penghasil utama beras di Sumbar.
“Melihat jumlah produksi daerah, kita bukan lagi sentra beras Solok sebab secara kuantitas beberapa daerah dengan luas wilayah yang besar masih di atas,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya menegaskan peningkatan pertanian khususnya produksi beras di Kota Solok selalu prioritas utama walau dengan wilayah yang cukup sempit.
Ia menegaskan pihaknya akan menekankan pemusatan program mempertahankan luas sawah.
“Sekarang di Kota Solok belum ada penyusutan sawah secara signifikan, selain memang menjadi penggerak roda ekonomi sebagian besar masyarakat, aturan adat juga yang mengatur perihal lahan persawahan,” ucapnya.
Menurut dia, Solok yang dikenal sebagai kota beras itu bukan sekadar slogan sehingga mendorong Pemkot Solok agar terus meningkatkan produktivitas petani dan mempertahankan luas sawah.
Ke depannya, Pemkot Solok menggarap dan memaksimalkan program-program yang bersifat mempertahankan luas lahan persawahan, sehingga ada perlindungan bagi lahan sawah supaya tetap terjaga dan tetap produktif.
“Pengurangan lahan meskipun sedikit akan berdampak pada penurunan produksi kalau itu dalam jangka panjang, kita harus peka pada pengurangannya jangan sampai terjadi,“ kata Zulkifli.
Akan tetapi meski dihadapkan pada ancaman pengurangan luas lahan, pihaknya tetap akan memaksimalkan produktivitas petani lokal dalam peningkatan produksi beras di tiap tahunnya.
“Kita juga menjaga kualitas beras di Kota Solok, dengan adanya peningkatan produksi ini, akan menjadi pengaruh ekonomi bagi kelompok tani yang ada di Kota Solok,“ ucapnya.
Selain itu, meski hanya memiliki lahan sawah seluas 876 hektare namun produktivitas padi di Kota Solok cukup tinggi.
Bahkan pada tahun 2022, Kota Solok memiliki produktivitas padi sekitar 6,4 ton per hektare dengan indeks per tanaman 2,7 kali per tahun.