Pariaman (ANTARA) - Sebanyak 27 keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat menerima program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) dari Kementerian Soaial (Kemensos) RI. 

"Program ini merupakan kolaborasi antara Kemensos RI guna meningkatkan perekonomian KPM PKH," kata perwakilan Kemensos RI untuk penyaluran Pena di Padang Pariaman Ahmad Solehin di Pariaman, Kamis. 

Ia mengatakan penerima program Pena akan mendapatkan uang sekitar Rp5 juta yang digunakan untuk pembelian barang kebutuhan usaha dan ditambah uang saku. 

Dalam proses pembelian kebutuhan usaha tersebut, lanjutnya penerima program Pena akan didampingi agar prosesnya sesuai dengan aturan. 

Pada kesempatan tersebut ia membantah isu yang beredar bahwa penerima Pena secara otomatis akan dihapus sebagai penerima PKH. 

"Mereka akan terus dipatau, jika pendapatan hasil jual belinya melebihi UMK (upah minimal kabupaten/kota) maka bisa dilepas sebagai penerima PKH namun jika tidak sampai maka masih mendapatkan PKH," katanya. 

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar John Kenedy Azis mengapresiasi Kemensos RI yang telah membuat program Pena guna meningkatkan perekonomian KPM serta mengentaskan kemiskinan. 

"Saya mendukung program ini, karena itu penerima Pena diminta untuk mengajak peserta PKH lainnya agar mau masuk program Pena," ujarnya.

Ia menyampaikan program bantuan berupa uang ratusan ribu perbulan untuk KPM PKH belum tentu berlanjut karena banyak faktor sehingga Pena dapat menjadi solusi agar KPM PKH keluar dari garis kemiskinan. 

Oleh karena itu, lanjutnya ia berharap penerima Pena dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan serius berdagang sehingga bisa lepas dari ketergantungan dari pemerintah. 

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Padang Pariaman Nasmi Panala berharap jumlah penerima Pena di daerah itu meningkat. 

Ia menyebutkan jumlah penerima PKH di Padang Pariaman sekitar 19 ribu namun KPM yang bersedia masuk sebagai peserta Pena baru 27 KPM. 

"Mudah-mudahan secara bertahap jumlahnya bertambah, minimal 50 persen KPM PKH masuk sebagai penerima Pena," kata dia. 

Pewarta : Aadiaat Makfuf S
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024