Arosuka (ANTARA) -
Saat ini membudidayakan ternak lebah untuk memproduksi madu guna meningkatkan taraf ekonomi suatu keluarga tidak serta merta dilakukan pria saja melainkan juga dapat dilaksanakan oleh kaum ibu-ibu atau wanita.
 
Terlebih bila para kaum perempuan tersebut berdomisili di lokasi yang merupakan habitat lebah seperti Galo-galo yakni di hutan.
 
Tentunya hal ini memberikan potensi pengembangan ternak lebah Galo-galo seperti yang dapat dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) di Nagari Kota Laweh, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
 
Hal inilah yang menjadi latar belakang dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Peternakan Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok dalam mengembangkan produksi Produksi Nanopropolis lebah galo- galo sebagai pembedayaan ekonomi perempuan pada kelompok tani wanita di Nagari Koto Laweh, Kab. Solok pada 1 September 2023.
 
Kegiatan PKM ini diketuai oleh 1. Prof. Dr. Ir. Syahro Ali Akbar, MP dengan anggota Dr. Tri Astuti, S.Pt, MP dan Fajri Basyirun, M.Pd.E bertujuan dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia khususnya kaum perempuan pada Kelompok Tani Wanita Bersama.
 
Kegiatan ini meliputi antara lain Penyuluhan dan pendampingan pada ibu-ibu anggota KWT Maju bersama tentang manajemen keuangan keluarga, pelatihan budidaya lebah galo-galo bagi ibu-ibu anggota KWT Maju Bersama, Pelatihan berupa praktek langsung dibimbing oleh instruktur yang sudah berpengalaman, Penyuluhan dan praktek langsung membuat taman bunga disekitar stup lebah galo-galo.
 
Kemudian dilakukan juga pengadaan Stub lebah galo-galo untuk anggota KWT Maju Bersama, pelatihan pengolahan propolis secara nano materi, pengadaan peralatan untuk proses nanopropolis, serta mengadakan penyuluhan tentang cara pemasaran produk, mulai dari pengemasan, label, merk dagang sampai ke market baik cara online, maupun offline komersialisasi nanopropolis.
 
Keuntungan membudidayakan lebah Galo-Galo yang disebut lebah Trigona / Klanceng / Kelulut karena dapat menghasilkan madu, lebih baik dari madu lebah biasa (Apis mellifera). Selain itu memiliki sifat tidak menyengat, sehingga memudahkan dalam budidayanya. Disamping madu, produk utama yang dihasilkan lebah trigona adalah propolis
Stup lebah madu galo-galo yang dikembangkab dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Peternakan Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok. (ANTARA/ist)
Bila budidaya ini dilakukan secara berkelanjutan akan berimplikasi bagi Kelompok wanita tani (KWT) Maju Bersama yang beranggotakan 26 ibu-ibu petani dalam meningkatkan taraf ekonominya disamping bertani. 
 
Pasalnya anggota KWT ini rata-rata mempunyai tingkat pendidikan SLTP dan SLTA, yang pekerjaan utama sebagai ibu rumah tangga dan sehingga usaha ini dapat dilakukan dengan santai tanpa menyita waktu namun menghasilkan yang potensial pasarnya cukup besar.
 
Sasaran dari PKM ini yakni Peningkatan manajemen dan kompetensi Sumber Daya Manusia, Pendampingan produksi usaha baru untuk KWT Maju Bersama berupa usaha Peternakan Lebah galo-galo dengan produksi utama madu dan propolis, dan Marketing produk secara digital.
 
Kegiatan PKM ini masuk dalam Kelompok Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.*
 
 

Pewarta : Tim PKM Prodi Peternakan UMMY
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024