Sumatera Barat terpilih jadi penerima Program Sekolah Rakyat

id Program Sekolah Rakyat sumbar,Kabupaten Solok,Vasko Ruseimy ,wagub sumbar,sumbar,Program Sekolah Rakyat solok,Pemprov Sumbar ,Silek

Sumatera Barat terpilih jadi penerima Program Sekolah Rakyat

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy. (ANTARA/HO-Biro Adpim Sumbar)

Padang (ANTARA) - Sumatera Barat (Sumbar) telah terpilih sebagai salah satu dari enam provinsi di Indonesia yang akan menerima Program Sekolah Rakyat, dengan implementasi pertama akan dilaksanakan di Kabupaten Solok.

"Itu akan kita kejar, kaji betul, kenapa daerah kita itu perlu itu. Jadi kita kejar itu, kita sama-sama bawa ke pemerintah pusat, hal-hal dasarnya," kata Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Vasko Ruseimy di Padang, Kamis.

Ia mengatakan itu dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Darerah (RKPD) 2026.

Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu kebijakan pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Menurut Vasko, pengembangan program ini membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

"Pembangunan Sekolah Rakyat itu bisa tembus sekian ratus miliar rupiah pembangunannya. Mudah-mudahan ada program prioritas lain yang kita kaji, tapi program ini bisa kita seriuskan di situ, agar kita bisa kejar arah pembangunan di sana," katanya.

Ia menilai terpilihnya Sumbar sebagai salah satu dari enam provinsi di Indonesia yang menerima program ini merupakan pencapaian tersendiri bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar.

"Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Sumbar untuk meningkatkan kualitas pendidikan," katanya.

Selain fokus pada Program Sekolah Rakyat, Vasko juga menyoroti pentingnya memperkuat identitas budaya lokal dalam sistem pendidikan di Sumbar.

Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah dengan mewajibkan ekstrakurikuler Silek Tradisi di seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) di provinsi tersebut.

"Sedikit tentang budaya, memang ada hal-hal yang perlu kita perkuat lagi, kita tidak akan lupa mengenai budaya kita. Pertama, itu sudah kita tes dahulu di Dinas Pendidikan untuk mewajibkan ekstrakurikuler Silek Tradisi yang hampir mengalami penurunan, saya tidak mau sampai punah," kata Vasko.

Ia menyebut langkah itu diambil sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya Minangkabau yang terancam punah di tengah arus modernisasi.

Menurutnya, Silek Tradisi merupakan seni bela diri tradisional khas Minangkabau yang sarat dengan nilai-nilai filosofis.