Pulau Punjung (ANTARA) -
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) mengemukakan kualitas udara di daerah itu, Sabtu, tidak sehat dengan kandungan partikel polutan mencapai 59,0 Ug/M3 pada skala PM 2,5
"Berdasarkan data AQI kualitas udara di langit Pulau Punjung tingkat PM2.5 mencapai 59 atau kualitas udara tidak sehat," kata Kepala Dinas Budi Waluyo, di Pulau Punjung, Sabtu.
Dengan kondisi tersebut, DLH Dharmasraya mengimbau masyarakat tidak berada di luar rumah jika tidak ada keperluan penting dan mendesak, menggunakan masker jika harus keluar rumah.
Kemudian, tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, menghadiri membakar sampah dan membuang bara api, serta melaporkan kepada pihak berwenang jika mengetahui adanya kebakaran, dan berkonsultasi ke dokter jika merasakan gejala pernafasan tidak normal.
"Kami imbau agar kita semua waspada, karena kualitas udara tidak sehat ini dapat menjadi pemicu berbagai penyakit, seperti penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), dan lainnya," ujarnya
Sebelumnya, BPBD Dharmasraya mengemukakan daerah itu diselimuti kabut asap yang diduga asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan dari provinsi tetangga Jambi pada Sabtu (30/9).
Analisis Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya, Ardianus Efendi mengatakan akibat kabut asap jarak pandang di daerah itu masih dalam kategori normal.
"Kondisi kabut asap sudah berlangsung sejak berapa hari terakhir, hari ini memang cukup tebal dibandingkan hari sebelumnya namun jarak padang masih normal," katanya di Pulau Punjung, Sabtu (30/9).
Ia mengatakan Kabupaten Dharmasraya secara geografis berbatasan dengan Jambi, sehingga dugaan kuat kabut yang menyelimuti daerah itu merupakan asap kiriman. Pihaknya tidak menampik kabut asap di daerah itu disebabkan akibat kebakaran lahan yang terjadi di daerah itu, kata dia