Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan keluarga dari Universitas Indonesia Saskhya Aulia Prima, M.Psi mengatakan bahwa bermain aktif seperti memanjat atau melompat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, termasuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan anak terhadap stres.
"Bermain aktif, yang banyak melibatkan aktivitas fisik, banyak banget manfaatnya untuk tumbuh kembang anak secara umum. Pertama, pastinya menjaga kesehatan anak dan membantu meningkatkan daya tahan stres anak," kata Saskhya dalam acara temu media di Jakarta, Jumat.
Menurut Saskhya, ketika anak bermain dengan melibatkan banyak aktivitas fisik, ia pasti menghadapi lebih banyak tantangan sehingga ia akan terbiasa dengan tantangan-tantangan yang mungkin akan dia hadapi di kemudian hari.
Ia melanjutkan bahwa dengan bermain aktif, kesehatan mental anak juga akan terkelola dengan baik. Pasalnya saat bermain, anak-anak cenderung lebih rileks dan memiliki suasana hati yang baik.
"Jadi pada waktu yang sama releasing stress dan nambahin daya tahan stresnya menjadi lebih panjang. Dan di zaman yang sangat tidak bisa diprediksi ini, besok ada tantangan apa, maka bermain aktif, bermain yang agak berisiko sedikit, itu membantu mereka untuk menghadapi itu," ujar Saskhya.
Selain itu, kata Saskhya, bermain aktif juga membantu meningkatkan keterampilan emosi dan sosial anak. Terutama ketika bermain bersama orang tua atau teman-temannya, anak dapat belajar cara bernegosiasi hingga kerja sama yang baik.
Kemudian manfaat lainnya, menurut Saskhya, adalah untuk menstimulasi perkembangan otak anak. Pasalnya, di tahun-tahun awal kehidupan mereka hingga usia remaja, otak anak harus mendapatkan banyak stimulasi agar ia dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas.
"Saya olahraga hampir tiap hari dan biasanya jadi makin fokus, makin produktif. Sama, anak-anak juga semakin sering olahraga (aktif bergerak), semakin agility-nya juga semakin baik," ujar Saskhya.
Adapun rekomendasi waktu bermain aktif pada anak usia 3-5 tahun adalah minimal 180 menit sehari. Usahakan ajak anak bermain apa saja yang mereka sukai di luar ruangan.
Sementara rekomendasi waktu bermain aktif untuk anak usia 6-17 tahun adalah minimal 60 menit sehari.
Setidaknya tiga hari dalam seminggu, anak pada usia tersebut membutuhkan aktivitas olahraga yang cepat dan penuh tenaga seperti berlari dan bermain bola, aktivitas yang meningkatkan kekuatan otot seperti memanjat dan push up, dan aktivitas yang menguatkan tulang seperti gymnastic.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bermain aktif bisa tingkatkan daya tahan anak terhadap stres
"Bermain aktif, yang banyak melibatkan aktivitas fisik, banyak banget manfaatnya untuk tumbuh kembang anak secara umum. Pertama, pastinya menjaga kesehatan anak dan membantu meningkatkan daya tahan stres anak," kata Saskhya dalam acara temu media di Jakarta, Jumat.
Menurut Saskhya, ketika anak bermain dengan melibatkan banyak aktivitas fisik, ia pasti menghadapi lebih banyak tantangan sehingga ia akan terbiasa dengan tantangan-tantangan yang mungkin akan dia hadapi di kemudian hari.
Ia melanjutkan bahwa dengan bermain aktif, kesehatan mental anak juga akan terkelola dengan baik. Pasalnya saat bermain, anak-anak cenderung lebih rileks dan memiliki suasana hati yang baik.
"Jadi pada waktu yang sama releasing stress dan nambahin daya tahan stresnya menjadi lebih panjang. Dan di zaman yang sangat tidak bisa diprediksi ini, besok ada tantangan apa, maka bermain aktif, bermain yang agak berisiko sedikit, itu membantu mereka untuk menghadapi itu," ujar Saskhya.
Selain itu, kata Saskhya, bermain aktif juga membantu meningkatkan keterampilan emosi dan sosial anak. Terutama ketika bermain bersama orang tua atau teman-temannya, anak dapat belajar cara bernegosiasi hingga kerja sama yang baik.
Kemudian manfaat lainnya, menurut Saskhya, adalah untuk menstimulasi perkembangan otak anak. Pasalnya, di tahun-tahun awal kehidupan mereka hingga usia remaja, otak anak harus mendapatkan banyak stimulasi agar ia dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas.
"Saya olahraga hampir tiap hari dan biasanya jadi makin fokus, makin produktif. Sama, anak-anak juga semakin sering olahraga (aktif bergerak), semakin agility-nya juga semakin baik," ujar Saskhya.
Adapun rekomendasi waktu bermain aktif pada anak usia 3-5 tahun adalah minimal 180 menit sehari. Usahakan ajak anak bermain apa saja yang mereka sukai di luar ruangan.
Sementara rekomendasi waktu bermain aktif untuk anak usia 6-17 tahun adalah minimal 60 menit sehari.
Setidaknya tiga hari dalam seminggu, anak pada usia tersebut membutuhkan aktivitas olahraga yang cepat dan penuh tenaga seperti berlari dan bermain bola, aktivitas yang meningkatkan kekuatan otot seperti memanjat dan push up, dan aktivitas yang menguatkan tulang seperti gymnastic.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bermain aktif bisa tingkatkan daya tahan anak terhadap stres