Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menyebut pelaksanaan Latihan Integritas Taruna Wreda Nusantara XLIII yang digelar pada lima kabupaten dan kota di daerah itu telah memberikan motivasi kepada generasi muda untuk mengabdikan diri pada negara.
“Selama 23 hari berbaur dengan masyarakat selama di Sumbar, peserta Latsitardanus XLIII telah memotivasi dan menginspirasi generasi muda untuk ikut mengabdikan diri pada negara," katanya saat menutup secara resmi Latsitardanus XLIII di Padang, Minggu.
Ia mengatakan, antusiasme generasi muda Sumbar untuk mengabdi pada negara dengan menjadi anggota TNI/Polri sangat tinggi. Latsitardanus XLIII yang digelar di Sumbar menurutnya telah memperkuat motivasi itu.
"Kami melalui Dinas Pendidikan juga telah melakukan kerja sama dengan TNI/Polri untuk memberikan pembinaan bagi siswa SMA/SMK agar bisa diterima masuk menjadi abdi negara ini," katanya.
Selain memberikan motivasi, gubernur mengatakan seluruh rangkaian kegiatan Latsitardanus XLIII di Sumbar juga berjalan dengan baik tanpa kendala dan hambatan berarti.
"Kami mengucapkan terima kasih atas pengabdian yang ditunjukkan semua peserta selama hampir satu bulan di Sumbar," katanya di Padang, Ahad.
Ia mengatakan, selama 23 hari mengabdikan diri di Sumbar dengan berbagai kegiatan baik fisik maupun non fisik, para taruna mampu membaur dengan warga setempat, bahu membahu mengerahkan tenaga, hati dan pikiran untuk menyukseskan segala kegiatan yang direncanakan.
Dalam waktu yang relatif singkat itu tidak sedikit infrastruktur yang terbangun pada lima kabupaten dan kota melalui (karya bhakti). Banyak pula motivasi yang diberikan kepada masyarakat melalui kegiatan non fisik.
Sementara itu Danjen Akademi TNI, Letjen Teguh Arief mengapresiasi taruna yang telah membangun hubungan emosional, bersosialisasi dengan masyarakat, serta menjaga adat istiadat sekaligus kearifan lokal yang ada di Sumbar.
“Taruna mendapat ilmu baru, yaitu pengetahuan tentang bersosialisasi di masyarakat. Ini merupakan kesempatan pertama kali mereka bersosialisasi sejak keluar dari asrama. Ini merupakan pengalaman baru bagi mereka,” katanya.
Dalam penutupan itu Dandim Pasaman dan Polres Pasaman menerima penghargaan dan cinderamata dari TNI Danjen Akademi TNI, Letjen Teguh Arief, karena berhasil mendatangkan banyak masyarakat untuk menyaksikan pawai Latsitarda di daerahnya.
Pada upacara penutupan ini, turut hadir Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Komjen Pol. Purwadi Arianto, seluruh Gubernur Akademi TNI/Polri, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI A. Daniel Chardin, Pangkoarmada I, Laksda TNI Erwin S. Aldedharma, Pangkoopsud I, Marsda TNI Bambang Gunarto, serta jajaran forkopimda, bupati dan wali kota se-Sumbar.*
“Selama 23 hari berbaur dengan masyarakat selama di Sumbar, peserta Latsitardanus XLIII telah memotivasi dan menginspirasi generasi muda untuk ikut mengabdikan diri pada negara," katanya saat menutup secara resmi Latsitardanus XLIII di Padang, Minggu.
Ia mengatakan, antusiasme generasi muda Sumbar untuk mengabdi pada negara dengan menjadi anggota TNI/Polri sangat tinggi. Latsitardanus XLIII yang digelar di Sumbar menurutnya telah memperkuat motivasi itu.
"Kami melalui Dinas Pendidikan juga telah melakukan kerja sama dengan TNI/Polri untuk memberikan pembinaan bagi siswa SMA/SMK agar bisa diterima masuk menjadi abdi negara ini," katanya.
Selain memberikan motivasi, gubernur mengatakan seluruh rangkaian kegiatan Latsitardanus XLIII di Sumbar juga berjalan dengan baik tanpa kendala dan hambatan berarti.
"Kami mengucapkan terima kasih atas pengabdian yang ditunjukkan semua peserta selama hampir satu bulan di Sumbar," katanya di Padang, Ahad.
Ia mengatakan, selama 23 hari mengabdikan diri di Sumbar dengan berbagai kegiatan baik fisik maupun non fisik, para taruna mampu membaur dengan warga setempat, bahu membahu mengerahkan tenaga, hati dan pikiran untuk menyukseskan segala kegiatan yang direncanakan.
Dalam waktu yang relatif singkat itu tidak sedikit infrastruktur yang terbangun pada lima kabupaten dan kota melalui (karya bhakti). Banyak pula motivasi yang diberikan kepada masyarakat melalui kegiatan non fisik.
Sementara itu Danjen Akademi TNI, Letjen Teguh Arief mengapresiasi taruna yang telah membangun hubungan emosional, bersosialisasi dengan masyarakat, serta menjaga adat istiadat sekaligus kearifan lokal yang ada di Sumbar.
“Taruna mendapat ilmu baru, yaitu pengetahuan tentang bersosialisasi di masyarakat. Ini merupakan kesempatan pertama kali mereka bersosialisasi sejak keluar dari asrama. Ini merupakan pengalaman baru bagi mereka,” katanya.
Dalam penutupan itu Dandim Pasaman dan Polres Pasaman menerima penghargaan dan cinderamata dari TNI Danjen Akademi TNI, Letjen Teguh Arief, karena berhasil mendatangkan banyak masyarakat untuk menyaksikan pawai Latsitarda di daerahnya.
Pada upacara penutupan ini, turut hadir Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Komjen Pol. Purwadi Arianto, seluruh Gubernur Akademi TNI/Polri, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI A. Daniel Chardin, Pangkoarmada I, Laksda TNI Erwin S. Aldedharma, Pangkoopsud I, Marsda TNI Bambang Gunarto, serta jajaran forkopimda, bupati dan wali kota se-Sumbar.*