Batusangkar, (ANTARA) - Sebanyak 78 pedagang yang sebelumnya berjualan di kawasan Lapangan Cindua Mato Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar mulai menempati lokasi baru pasca-dilakukan penertiban oleh pemerintah setempat pada Minggu (5/2).
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Tanah Datar Abdul Hakim di Batusangkar Senin, mengatakan pedagang yang berjualan di lokasi baru tersebut adalah mereka yang telah terdaftar melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Parpora) selaku OPD yang bertanggung jawab atas Lapangan Cindua Mato.
"Pedagang itu kami pindahkan ke lokasi yang telah disiapkan yaitu di Jalan Soetoyo atau jalan menuju Benteng Vander Capellen Batusangkar," katanya.
Ia mengatakan relokasi pedagang tersebut juga merupakan bagian dari persiapan pembukaan kembali Lapangan Cindua Mato usai diserahkan sementara pengelolaannya oleh Kementerian PUPR melalui (Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumbar beberapa waktu lalu.
Setelah penyerahan pengelolaan tersebut, Pemkab Tanah Datar melakukan rapat yang dipimpin langsung Bupati Tanah Datar Eka Putra.
Hasil rapat, dilakukan gotong royong bagi semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup kabupaten itu di Lapangan Cindua Mato pada Jumat, dan dilanjutkan relokasi pedagang pada Minggu (5/2).
"Untuk jadwal relokasi pedagang mulai Minggu sore, Alhamdulillah hari ini sudah selesai, Insya Allah besok rapat persiapan membuka Lapangan Cindua Mato," katanya.
Abdul Hakim menjelaskan, lapangan Cindua Mato kekuasaan penuhnya masih di Kementerian PUPR melalui BPPW Sumbar dan pengelolaan diserahkan sementara ke Pemkab Tanah Datar.
Untuk itu ia mengajak masyarakat Tanah Datar, jika telah dibuka nanti untuk ikut menjaga bersama-sama lapangan Cindua Mato Batusangkar.
"Lapangan Cindua Mato ini punya kita semua, jangan dirusak, jangan ada sampah berserakan. Tidak ada di lapangan Pedagang Kaki Lima (PKL), tidak ada kendaraan yang boleh masuk ke lapangan, karena itu lahan tempat RTH Kota Batusangkar,” katanya.
Sementara, salah seorang pedagang M. Yasin mengatakan, pemindahan pedagang ada kelebihan dan kekurangannya, baik dari keramaian maupun sisi keamanan bagi pembeli.
Hal yang sama juga dikatakan pedagang lainnya Devi, ia tetap bersyukur meski dipindahkan lokasi berjualannya ke tempat yang baru meskipun lokasi sebelumnya lebih strategis.
“Dipindahkan ke sini alhamdulillah juga, kalau untuk lebih dekat ke sekolah tentu di sini, tapi kalau pembeli umum sepertinya lebih ramai di tempat sebelumnya, mudah-mudahan ke depannya lebih ramai juga di sini," harap dia. (*)
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Tanah Datar Abdul Hakim di Batusangkar Senin, mengatakan pedagang yang berjualan di lokasi baru tersebut adalah mereka yang telah terdaftar melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Parpora) selaku OPD yang bertanggung jawab atas Lapangan Cindua Mato.
"Pedagang itu kami pindahkan ke lokasi yang telah disiapkan yaitu di Jalan Soetoyo atau jalan menuju Benteng Vander Capellen Batusangkar," katanya.
Ia mengatakan relokasi pedagang tersebut juga merupakan bagian dari persiapan pembukaan kembali Lapangan Cindua Mato usai diserahkan sementara pengelolaannya oleh Kementerian PUPR melalui (Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumbar beberapa waktu lalu.
Setelah penyerahan pengelolaan tersebut, Pemkab Tanah Datar melakukan rapat yang dipimpin langsung Bupati Tanah Datar Eka Putra.
Hasil rapat, dilakukan gotong royong bagi semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup kabupaten itu di Lapangan Cindua Mato pada Jumat, dan dilanjutkan relokasi pedagang pada Minggu (5/2).
"Untuk jadwal relokasi pedagang mulai Minggu sore, Alhamdulillah hari ini sudah selesai, Insya Allah besok rapat persiapan membuka Lapangan Cindua Mato," katanya.
Abdul Hakim menjelaskan, lapangan Cindua Mato kekuasaan penuhnya masih di Kementerian PUPR melalui BPPW Sumbar dan pengelolaan diserahkan sementara ke Pemkab Tanah Datar.
Untuk itu ia mengajak masyarakat Tanah Datar, jika telah dibuka nanti untuk ikut menjaga bersama-sama lapangan Cindua Mato Batusangkar.
"Lapangan Cindua Mato ini punya kita semua, jangan dirusak, jangan ada sampah berserakan. Tidak ada di lapangan Pedagang Kaki Lima (PKL), tidak ada kendaraan yang boleh masuk ke lapangan, karena itu lahan tempat RTH Kota Batusangkar,” katanya.
Sementara, salah seorang pedagang M. Yasin mengatakan, pemindahan pedagang ada kelebihan dan kekurangannya, baik dari keramaian maupun sisi keamanan bagi pembeli.
Hal yang sama juga dikatakan pedagang lainnya Devi, ia tetap bersyukur meski dipindahkan lokasi berjualannya ke tempat yang baru meskipun lokasi sebelumnya lebih strategis.
“Dipindahkan ke sini alhamdulillah juga, kalau untuk lebih dekat ke sekolah tentu di sini, tapi kalau pembeli umum sepertinya lebih ramai di tempat sebelumnya, mudah-mudahan ke depannya lebih ramai juga di sini," harap dia. (*)