Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengumumkan peringatan dini terkait tinggi gelombang laut di Perairan Kabupaten Bintan yang mencapai 5 meter, serta menandaskan tidak ada potensi banjir rob.
Prakirawan BMKG Tanjungpinang Arifah Dwi Yuliani di Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan, tinggi gelombang laut yang terjadi di Perairan Bintan membahayakan keselamatan para pengguna transportasi laut.
"Kami juga minta nelayan tradisional untuk mewaspadai gelombang laut setinggi 5 meter di Perairan Bintan, yang disertai angin kencang," katanya.
Kecepatan angin di Bintan mencapai 5-30 knot sehingga warga yang tinggal di pesisir Bintan juga harus mewaspadainya. Kondisi itu diperburuk dengan hujan lebat, yang disertai kilat atau petir.
"Tidak ada potensi banjir rob di Bintan hingga akhir Januari 2023, namun tetap harus waspadai gelombang laut, yang tinggi disertai hujan dan angin kencang," ujarnya.
Kondisi cuaca yang lebih buruk terjadi Perairan Anambas dan Kabupaten Natuna. Tinggi gelombang laut di Anambas mencapai 6 meter, sedangkan Natuna 7 meter.
Di perairan lainnya di Kepri, kata dia kondisinya lebih baik. Gelombang laut di Perairan Tanjungpinang, Batam, Lingga dan Perairan Karimun mencapai 2,5 meter. Namun nelayan tradisional yang menggunakan kapal atau perahu kecil harus waspada karena membahayakan keselamatan mereka.
BMKG memprediksi tidak ada potensi banjir rob di Tanjungpinang, Batam, Lingga dan Karimun hingga akhir Januari 2023.
"Tetap harus waspada, karena gelombang 2,5 meter itu cukup tinggi," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri Tengku Said Arif Fadillah mengimbau nelayan tradisional yang menggunakan kapal berukuran kecil untuk tidak melaut di Perairan Bintan, Natuna dan Anambas.
"Utamakan keselamatan diri, jangan memaksakan diri untuk melaut di saat gelombang tinggi," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG umumkan peringatan dini gelombang laut di Bintan capai 5 meter
Prakirawan BMKG Tanjungpinang Arifah Dwi Yuliani di Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan, tinggi gelombang laut yang terjadi di Perairan Bintan membahayakan keselamatan para pengguna transportasi laut.
"Kami juga minta nelayan tradisional untuk mewaspadai gelombang laut setinggi 5 meter di Perairan Bintan, yang disertai angin kencang," katanya.
Kecepatan angin di Bintan mencapai 5-30 knot sehingga warga yang tinggal di pesisir Bintan juga harus mewaspadainya. Kondisi itu diperburuk dengan hujan lebat, yang disertai kilat atau petir.
"Tidak ada potensi banjir rob di Bintan hingga akhir Januari 2023, namun tetap harus waspadai gelombang laut, yang tinggi disertai hujan dan angin kencang," ujarnya.
Kondisi cuaca yang lebih buruk terjadi Perairan Anambas dan Kabupaten Natuna. Tinggi gelombang laut di Anambas mencapai 6 meter, sedangkan Natuna 7 meter.
Di perairan lainnya di Kepri, kata dia kondisinya lebih baik. Gelombang laut di Perairan Tanjungpinang, Batam, Lingga dan Perairan Karimun mencapai 2,5 meter. Namun nelayan tradisional yang menggunakan kapal atau perahu kecil harus waspada karena membahayakan keselamatan mereka.
BMKG memprediksi tidak ada potensi banjir rob di Tanjungpinang, Batam, Lingga dan Karimun hingga akhir Januari 2023.
"Tetap harus waspada, karena gelombang 2,5 meter itu cukup tinggi," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri Tengku Said Arif Fadillah mengimbau nelayan tradisional yang menggunakan kapal berukuran kecil untuk tidak melaut di Perairan Bintan, Natuna dan Anambas.
"Utamakan keselamatan diri, jangan memaksakan diri untuk melaut di saat gelombang tinggi," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG umumkan peringatan dini gelombang laut di Bintan capai 5 meter