Painan (ANTARA) -
Pejabat PT Dempo Sumber Energi memastikan bahwa aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang memanfaatkan aliran Sungai Batang Pelangai di Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat tidak menggangu kelestarian ikan.
"Kami memastikan bahwa ikan di Sungai Batang Pelangai seperti Mingkih, Mungkuih, Sidat, Seluang, Garing, dan lainnya akan tetap lestari meski terdapat aktivitas PLTM," kata Operation Leader PLTM Pelangai Hulu, PT Dempo Sumber Energi, Parulian di Ranah Pesisir, Kamis.
Ia menyebut, di Sungai Batang Pelangai terdapat ikan yang hidup di hulu, dan bertelur di muara sungai. Hingga saat ini aktivitas berpindah ikan untuk berkembang baik masih berlangsung.
Hanya saja ungkapnya, terdapat perubahan perilaku ikan, karena sebelumnya berpindah mengikuti aliran sungai, namun semenjak adanya PLTM berpindah dengan melewati bendungan, atau saluran pembuangan
Ia juga mengungkapkan bahwa selain mengubah perilaku ikan, aktivitas PLTM juga menyebabkan debit air pada badan sungai sepanjang kurang lebih tiga kilometer juga berkurang, hal tersebut terjadi karena aliran air dimanfaatkan untuk memutar turbin di PLTM.
Namun dia memastikan bahwa sungai tetap teraliri air sepanjang waktu, air itu berasal dari sungai kecil di sepanjang aliran sungai, dan juga melalui pipa ekologi reservoir yang ada di bendungan.
"Air di sungai harus tetap tersedia meski debitnya tidak seperti sediakala, hal ini sebagai upaya untuk memastikan ekosistem tetap lestari," ungkapnya.
Peletakan batu pertama pembangunan PLTM Pelangai Hulu, PT Dempo Sumber Energi dilaksanakan pada Agustus 2018 yang dihadiri oleh sejumlah pejabat di Kabupaten Pesisir Selatan.
Dalam pelaksanaannya PT Dempo Sumber Energi menginvestasikan anggaran lebih kurang Rp270 miliar untuk membangun dua unit pembangkit listrik, dan ditargetkan terealisasi dalam jangka tiga tahun.