Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Padang menandatangani nota kesepahaman dengan Dewan Ketahanan Nasional yang diteken oleh Rektor Unand Prof Yuliandri dan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Harjo Susmoro .
Selain melakukan penandatanganan nota kesepahaman Sekjen Wantannas juga memberikan kuliah umum di hadapan civitas akademika Universitas Andalas terkait “Model Kepemimpinan Nasional Era VUCA 5.0”.
Laksdya TNI Harjo mengatakan Indonesia berkarakter negara maritim jika dilihat dari sisi wilayahnya, dan bukan negara agraris.
“Sehingga sudah seharusnya karakter maritim dikedepankan dalam upaya ketahanan nasional,” ujarnya.
Menurutnya, kalau memang negara agraris, seharusnya seluruh bahan pokok atau beras bisa terjangkau harganya, bukan malah lebih mahal dan bahkan impor.
“Maka sudah saatnya Indonesia bangkit dengan wilayah lautan yang luas bisa jadi poros maritim dunia. Kepentingan nasional juga dapat dicapai dengan menggunakan lingkungan maritim sebagai salah satu medianya,” katanya.
Ia mengatakan meski Indonesia didominasi wilayah laut dengan ribuan pulau, bukan berarti laut memisahkan bangsa, namun menjadi pemersatu bangsa.
“Laut juga berperan sebagai media perhubungan, utamanya bidang transportasi, laut pun berfungsi sebagai penyedia sumber daya alam, membangun pengaruh, dan media pertahanan dan keamanan,” kata dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengatakan dengan adanya kuliah umum ini diharapkan mampu memberikan ilmu kepada mahasiswa agar mengetahui bagaimana menghadapi tantangan serta ancaman dari perkembangan zaman.
“Materi yang disampaikan Sekjen Wantannas tentu tidak diajarkan di perkuliahan, maka ini kesempatan bagaimana mahasiswa bisa melihat arah ke depan, dan siap untuk menghadapi tantangan,” katanya.
Selain melakukan penandatanganan nota kesepahaman Sekjen Wantannas juga memberikan kuliah umum di hadapan civitas akademika Universitas Andalas terkait “Model Kepemimpinan Nasional Era VUCA 5.0”.
Laksdya TNI Harjo mengatakan Indonesia berkarakter negara maritim jika dilihat dari sisi wilayahnya, dan bukan negara agraris.
“Sehingga sudah seharusnya karakter maritim dikedepankan dalam upaya ketahanan nasional,” ujarnya.
Menurutnya, kalau memang negara agraris, seharusnya seluruh bahan pokok atau beras bisa terjangkau harganya, bukan malah lebih mahal dan bahkan impor.
“Maka sudah saatnya Indonesia bangkit dengan wilayah lautan yang luas bisa jadi poros maritim dunia. Kepentingan nasional juga dapat dicapai dengan menggunakan lingkungan maritim sebagai salah satu medianya,” katanya.
Ia mengatakan meski Indonesia didominasi wilayah laut dengan ribuan pulau, bukan berarti laut memisahkan bangsa, namun menjadi pemersatu bangsa.
“Laut juga berperan sebagai media perhubungan, utamanya bidang transportasi, laut pun berfungsi sebagai penyedia sumber daya alam, membangun pengaruh, dan media pertahanan dan keamanan,” kata dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengatakan dengan adanya kuliah umum ini diharapkan mampu memberikan ilmu kepada mahasiswa agar mengetahui bagaimana menghadapi tantangan serta ancaman dari perkembangan zaman.
“Materi yang disampaikan Sekjen Wantannas tentu tidak diajarkan di perkuliahan, maka ini kesempatan bagaimana mahasiswa bisa melihat arah ke depan, dan siap untuk menghadapi tantangan,” katanya.