Pariaman (ANTARA) -
Pedagang kudapan khas Kota Pariaman, Sumatera Barat sala lauak di Pantai Gandoriah tetap berjualan meskipun wisatawan sepi akibat cuaca buruk yang menerjang daerah itu dan sekitarnya yang terjadi hampir dua pekan.
 
"Satu minggu pertama memang tidak bisa berjualan. Terpaksa Sabtu (19/11) mulai berjualan kembali karena cuaca tidak seperti hujan pada minggu pertama, kalau sekarang cuaca sudah mendingan" kata salah seorang pedagang sala di Pantai Gandoriah Upit Mawati (54) di Pariaman, Rabu.
 
Ia mengatakan meskipun semenjak Sabtu tersebut omzet penjualannya jauh merosot dari hari biasanya namun sudah cukup membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
 
Ia menyebutkan pada cuaca cerah omzetnya bisa mencapai Rp200 ribu per hari namun sekarang omzetnya kurang Rp100 ribu per hari.
 
"Biasanya wisatawan datang ke pantai ketika hujan mulai reda, tapi ketika hujan lagi wisatawan langsung meninggalkan objek wisata," katanya.
 
Ia menyampaikan dirinya sudah berjualan sala semenjak 2001 di Pantai Gandoriah dan baru kali ini merasakan dampak musim hujan yang lama.
 
Upit menyebutkan jenis sala dan harga yang dijualnya yaitu sala bulat Rp500 per butir, sedangkan sala udang, kepiting, dan telur Rp5 ribu per tusuk.
 
Pedagang sala lainnya Bela Vista (25) mengatakan sala yang dijual tidak saja dibeli wisatawan dengan datang ke kios miliknya namun juga dibantu oleh penjaja sala yang ada di daerah itu.
 
"Untuk Sabtu dan Minggu kemarin cuaca bagus, namun sekarang sudah hujan kembali," ujarnya. 
 
Dari pantauan kawasan Pantai Gandoriah tidak saja sepi dari wisatawan namun juga pedagang. Terlihat hanya satu pedagang nasi dan sejumlah pedagang sala yang tetap berjualan meskipun dalam suasana hujan.
 
Sebelumnya, Terpisah, Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin meminta warga dan wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan karena informasi dari BMKG beberapa hari kedepan hujan disertai angin kencang masih akan menerjang daerah itu.
 
Mardison meminta para pengunjung pantai untuk tetap berhati-hati apalagi kawasan Pantai Gandoriah sudah menunjukkan abrasi akibat cuaca ekstrem tersebut.

Pewarta : Aadiaat MS
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024