​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) -
Seorang mahasiswi yang terlibat dalam kecelakaan tunggal angkutan kota di jalur penurunan Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sumatera Barat wafat setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
 
Korban atas nama Annissa Yolfi (20), warga Candung, Kabupaten Agam yang menderita luka paling parah dari 15 mahasiswi yang menjadi korban rem blong angkutan kota hingga terbalik.
 
"Korban awalnya akan dirujuk ke RS M Jamil Padang, ternyata tidak sempat, meninggal pukul 23.00 WIB Rabu (05/10) malam di RSAM Bukittinggi," kata Kasatlantas Polres Bukittinggi AKP Ghanda Novidiningrat, Kamis.
 
Ia mengatakan kondisi korban terus melemah dan tergantung kepada peralatan medis sebelum akhirnya meninggal dunia.
 
"Keterangan dari dokter dan perawat, korban kondisinya makin menurun, hanya bergantung dengan alat karena luka berat," kata Ghanda.
 
Sebelumnya, satu unit angkutan kota yang membawa rombongan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bukittinggi mengalami kecelakaan karena diduga mengalami rem blong, sopir membanting setir ke arah kanan hingga mobil terbalik.
 
Mobil angkot IKABE dengan nomor polisi BA 1885 LU dikemudikan oleh Yondinir yang membawa Mahasiswi Institut Kesehatan Prima Nusantara yang datang dari arah atas ngarai menuju arah Lambah.
 
Kelimabelas mahasiswi merupakan salah satu rombongan dari enam angkutan yang dipakai perguruan tinggi asal Gulai Bancah Bukittinggi itu yang hendak melakukan perjalanan ke Ngarai Sianok.
 
Direktur RSAM Bukittinggi, Busril membenarkan korban meninggal saat dirawat setelah kecelakaan.
 
"Iya, satu orang," katanya singkat.

Pewarta : Alfatah
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024