Padang (ANTARA) -
Pemerintah Kota Padang menggagas penanaman 15 ribu bibit cabai di pekarangan rumah masyarakat dalam rangka mengatasi inflasi di daerah itu karena cabai merupakan komoditas pangan penyumbang inflasi tertinggi.
"Pada tahap awal kami membagikan 15 ribu bibit cabai, satu rumah tangga mendapatkan 10 bibit sebagai salah satu solusi menekan harga cabai yang merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi," kata Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang, Senin.
Ia menyampaikan hal itu pada peluncuran Gerakan Menanam Cabai di Kota Padang bertempat di Kelompok Wanita Tani Rose Melati Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah.
Menurut dia program ini juga sesuai dengan arahan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang meminta kepala daerah meredam angka inflasi.
"Padang termasuk tinggi inflasinya, karena itu gerakan menanam cabai di seluruh rumah warga diharapkan mampu meredam angka inflasi," kata dia.
Ia menyampaikan bagi masyarakat yang membutuhkan bibit bisa langsung menghubungi Dinas Pertanian Kota Padang.
Selain itu untuk mengatasi inflasi pihaknya juga mengusulkan kepada pemangku kepentingan terkait seperti Bulog agar bahan pemicu inflasi seperti cabai jika sedang banyak di pasar disimpan di cold storage.
"Dengan demikian saat cabai kosong bisa diedarkan yang telah disimpan tersebut," kata dia.
Selain itu pihaknya juga menggelar pasar murah sebagai upaya meredam inflasi.
Jika ada pihak yang sengaja menimbun bahan komoditas pangan ia mengingatkan akan ada sanksi tegas dari aparat penegak hukum.
Sementara Kepala Bank Indonesia perwakilan Sumbar Wahyu Purnama mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh kepala daerah untuk menggalakan gerakan menanam cabai.
"Karena cabai itu benar-benar jadi konsumsi utama masyarakat dan kenaikan paling tinggi bobotnya juga pada cabai," kata dia.
Ia mengakui hal ini sedikit aneh karena Sumatera Barat sebenarnya merupakan salah satu produsen cabai namun kenaikan inflasi akibat cabai malah tinggi.
"Karena itu BI terus memberikan dukungan dan bersinergi dengan kepala daerah untuk menekan inflasi," ujarnya.
Berdasarkan catatan BI Sumbar inflasi tahunan di Padang hingga Agustus 2022 mencapai 7,14 persen, kemudian inflasi tahun berjalan hingga Agustus 5,48 persen.
Menurut Wahyu angka tersebut telah melampai target BI yang hanya mematok inflasi tiga plus minus satu.
Sementara berdasarkan pemantauan di Pasar Raya Padang harga cabai merah besar pada Senin 5 September 2022 menembus angka Rp90 ribu per kilogram.
Harga tersebut mengalami kenaikan karena pada pekan keempat Agustus 2022 harga cabai merah berada pada angka Rp60 ribu per kilogram.