Padang (ANTARA) - Bagi warga Padang, Sumatera Barat menyambut hari baik bulan baik pada Ramadhan 1443 Hijriah seakan tidak lengkap tanpa menyediakan rendang untuk disantap saat sahur pertama.
Puaso tuo atau puasa pertama merupakan hari yang amat istimewa dan dinanti, sehingga untuk menyambutnya sehari sebelumnya para kaum ibu akan sibuk di dapur untuk marandang atau memasak rendang.
Dinobatkan sebagai masakan terlezat di dunia oleh CNN, menyantap rendang akan membuat selera makan bertambah ketika sahur dan menjadi bekal agar kuat berpuasa sehari penuh.
Rendang menjadi menu wajib sebagai wujud syukur dan bahagia menyambut kedatangan bulan suci nan mulia.
Apalagi sejak dua tahun terakhir Ramadhan dilalui dengan penuh keterbatasan karena pandemi COVID-19 yang menerpa.
Pada Ramadhan 2022 kasus COVID-19 mulai melandai dan suasana penyambutan Ramadhan perlahan terasa mulai normal sebagai mana ketika pandemi belum berjangkit.
Jumat pagi (1/4) Reva warga Padang bergegas menuju Pasar Raya Padang guna berbelanja daging sapi dan bahan pemasak rendang lainnya.
Kendati pada hari ini harga daging sapi naik dari Rp140 ribu menjadi Rp150 ribu per kilogram tidak menyurutkan niat para ibu untuk tetap memasak rendang.
Bagi mereka kehangatan dan keceriaan keluarga saat sahur pertama lebih utama kendati harga daging sapi yang naik.
"Ada yang kurang kalau tidak membuat rendang di hari pertama, biarlah sedikit mahal asal ada," kata ibu empat anak itu.
Ia mengakui kebiasaan memasak rendang jelang Ramadhan sudah dijalani sejak masih kecil hingga kini berumah tangga. Bahkan jauh sebelumnya para nenek di keluarganya juga punya kebiasaan yang sama menghidangkan rendang saat sahur pertama.
Bagi para keluarga yang ada di Padang menyantap rendang juga merupakan perwujudan rasa syukur menyambut hari baik bulan baik.
Tak lupa Reva membeli bumbu untuk memasak rendang mulai dari kelapa tua, cabai giling, bawang merah, bawang putih, kemiri, hingga jahe.
Harga cabai merah besar pun mengalami kenaikan dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp36 ribu per kilogram di Pasar Raya Padang.
Sepulang dari pasar para kaum ibu di Padang mulai sibuk di dapur. Santan kelapa yang telah diperas terus diaduk dalam kuali dengan api kecil. Bumbu yang telah digiling halus perlahan dituangkan seraya terus diaduk.
Perlahan aroma harum masakan mulai menguar memenuhi ruangan dapur, santan yang ada dalam kuali pun berubah warna menjadi kecoklatan.
Setelah santan tersebut berubah warna menjadi kecoklatan dan kandungan minyaknya mulai keluar, mulailah potongan daging sapi berukuran sekepalan tangan dimasukkan sembari terus mengaduk.
Daging sapi tersebut mulai matang, namun belum kering dan baru disebut kalio atau gulai daging dengan kuah kari kental berwarna kuning kecoklatan.
Tak lama berselang daging sapi mulai berwarna kehitaman dan rendang matang dengan sempurna.
Pemilik usaha Rendang Minang Culinary Dian Anugerah mengungkap rahasia kelezatan rendang sebenarnya adalah memasak dengan api kecil namun dalam waktu lama sehingga masakan matang dengan sempurna dan bumbu benar-benar meresap.
"Ketika rendang dimasak dengan api kecil terjadi proses karamelisasi, minyak santan akan keluar, bumbu meresap dan daging matang dengan sempurna sehingga diperoleh sensasi perpaduan rasa bumbu dan daging yang lembut dan spicy," kata dia.
Ia menemukan saat ini banyak rendang yang dimasak dengan cepat, hanya dalam empat jam sudah selesai, rasanya akan berbeda dengan rendang yang dimasak dengan api kecil dan dalam waktu yang panjang.
Rendang yang dimasak dengan api kecil akan menghasilkan rasa yang segar serta lebih awet karena minyak santan benar-benar sempurna keluar yang merupakan pengawet alami.
Selain memasak rendang tradisi lainnya yang juga populer dilaksanakan warga Padang menyambut Ramadhan adalah malamang atau memasak lemang.
Tradisi malamang biasanya dilaksanakan oleh warga Kecamatan Pauh, Padang. Lemang yang dimasak kemudian kemudian diantar ke rumah saudara atau jadi bawaan dalam prosesi "manjalang mintuo".
Proses pembuatan lemang dimulai dari mencuci sipuluik atau beras ketan, kemudian dikeringkan, lalu dimasukkan ke dalam bambu sepanjang 60 sentimeter yang sebelumnya telah diberi alas daun pisang muda.
Setelah itu diberi santan, garam dan vanila secukupnya kemudian dimasak menggunakan kayu bakar. Proses membuat lemang hingga masak atau matang bisa memakan waktu sekitar lima jam dengan api kecil.
Lemang yang sedang dibuat biasanya ada tiga rasa, yaitu rasa pisang, ketan, dan lamang galamai yang terbuat dari tepung beras. Lemang kemudian dibawa sebagai buah tangan ke rumah mertua oleh menantu.
Harus diakui rendang merupakan makanan klasik Minangkabau yang kini sudah mendunia.
Bahan yang digunakan pun penuh dengan filosofi dan simbol yang diolah dengan tahapan tertentu untuk menanamkan kesabaran hingga hasilnya pun hadir sebagai makanan yang tahan lama.
Jika rendang tempo dulu dibuat dengan bahan terbaik dan dimasak dalam waktu lama menggunakan kayu bakar hari ini banyak yang sudah instan dan dimasak menggunakan kompor gas dalam waktu cepat.
Unsur budaya pun melekat kuat dalam rendang dan tergantung sumber daya lingkungan yang ada di sekitar.
Kompleksnya campuran bumbu rendang amat dipengaruhi oleh masuknya pedagang asal India ke Minang membawa rempah yang kemudian terjadi akulturasi budaya dalam makanan.
Stok Bahan Pokok
Memasuki Ramadhan 1443 Hijriah Pemerintah Kota Padang memastikan stok bahan pokok mencukupi dan mengimbau warga tidak berbelanja berlebihan apalagi sampai menimbun.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Andree Algamar mengatakan pihaknya melakukan melakukan pengecekan setiap hari untuk memastikan stok aman dan harga terkendali.
Terkait dengan minyak goreng untuk kemasan saat ini stoknya sudah kembali normal kendati harganya sudah diserahkan ke mekanisme pasar, kata dia.
Namun untuk minyak goreng curang yang disubsidi, Dinas Perdagangan tengah melakukan pengendalian harga karena berdasarkan harga eceran tertinggi Rp15 ribu per liter dan masih dijumpai dijual hingga Rp17 ribu per liter.
Pada sisi lain Kepala BI perwakilan Sumatera Barat Wahyu Purnama mewanti-wanti angka inflasi karena diperkirakan pada 2022 akan mengalami kenaikan.
Hingga Februari 2022 angka inflasi Sumbar sudah mencapai 2,77 persen, ini harus diwaspadai hingga akhir tahun," katanya.
Pada 2021 inflasi Sumbar tercatat rendah yaitu sebesar 1,40 persen, atau lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi pada tahun 2020 yang sebesar 2,11 persen.
Realisasi inflasi Sumatera Barat pada 2021 juga tercatat lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi nasional yang sebesar 1,87 persen.
Di tengah situasi ekonomi yang perlahan mulai bergerak naik dan pandemi yang mulai melandai keceriaan dan kedatangan Ramadhan 1443 Hijriah tetap disambut dengan hati gembira.
Rendang dan lemang tak sebatas hidangan yang disantap saat berbuka puasa namun perwujudan rasa syukur menyambut bulan mulia bagi umat Islam di Ranah Minang.
Puaso tuo atau puasa pertama merupakan hari yang amat istimewa dan dinanti, sehingga untuk menyambutnya sehari sebelumnya para kaum ibu akan sibuk di dapur untuk marandang atau memasak rendang.
Dinobatkan sebagai masakan terlezat di dunia oleh CNN, menyantap rendang akan membuat selera makan bertambah ketika sahur dan menjadi bekal agar kuat berpuasa sehari penuh.
Rendang menjadi menu wajib sebagai wujud syukur dan bahagia menyambut kedatangan bulan suci nan mulia.
Apalagi sejak dua tahun terakhir Ramadhan dilalui dengan penuh keterbatasan karena pandemi COVID-19 yang menerpa.
Pada Ramadhan 2022 kasus COVID-19 mulai melandai dan suasana penyambutan Ramadhan perlahan terasa mulai normal sebagai mana ketika pandemi belum berjangkit.
Jumat pagi (1/4) Reva warga Padang bergegas menuju Pasar Raya Padang guna berbelanja daging sapi dan bahan pemasak rendang lainnya.
Kendati pada hari ini harga daging sapi naik dari Rp140 ribu menjadi Rp150 ribu per kilogram tidak menyurutkan niat para ibu untuk tetap memasak rendang.
Bagi mereka kehangatan dan keceriaan keluarga saat sahur pertama lebih utama kendati harga daging sapi yang naik.
"Ada yang kurang kalau tidak membuat rendang di hari pertama, biarlah sedikit mahal asal ada," kata ibu empat anak itu.
Ia mengakui kebiasaan memasak rendang jelang Ramadhan sudah dijalani sejak masih kecil hingga kini berumah tangga. Bahkan jauh sebelumnya para nenek di keluarganya juga punya kebiasaan yang sama menghidangkan rendang saat sahur pertama.
Bagi para keluarga yang ada di Padang menyantap rendang juga merupakan perwujudan rasa syukur menyambut hari baik bulan baik.
Tak lupa Reva membeli bumbu untuk memasak rendang mulai dari kelapa tua, cabai giling, bawang merah, bawang putih, kemiri, hingga jahe.
Harga cabai merah besar pun mengalami kenaikan dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp36 ribu per kilogram di Pasar Raya Padang.
Sepulang dari pasar para kaum ibu di Padang mulai sibuk di dapur. Santan kelapa yang telah diperas terus diaduk dalam kuali dengan api kecil. Bumbu yang telah digiling halus perlahan dituangkan seraya terus diaduk.
Perlahan aroma harum masakan mulai menguar memenuhi ruangan dapur, santan yang ada dalam kuali pun berubah warna menjadi kecoklatan.
Setelah santan tersebut berubah warna menjadi kecoklatan dan kandungan minyaknya mulai keluar, mulailah potongan daging sapi berukuran sekepalan tangan dimasukkan sembari terus mengaduk.
Daging sapi tersebut mulai matang, namun belum kering dan baru disebut kalio atau gulai daging dengan kuah kari kental berwarna kuning kecoklatan.
Tak lama berselang daging sapi mulai berwarna kehitaman dan rendang matang dengan sempurna.
Pemilik usaha Rendang Minang Culinary Dian Anugerah mengungkap rahasia kelezatan rendang sebenarnya adalah memasak dengan api kecil namun dalam waktu lama sehingga masakan matang dengan sempurna dan bumbu benar-benar meresap.
"Ketika rendang dimasak dengan api kecil terjadi proses karamelisasi, minyak santan akan keluar, bumbu meresap dan daging matang dengan sempurna sehingga diperoleh sensasi perpaduan rasa bumbu dan daging yang lembut dan spicy," kata dia.
Ia menemukan saat ini banyak rendang yang dimasak dengan cepat, hanya dalam empat jam sudah selesai, rasanya akan berbeda dengan rendang yang dimasak dengan api kecil dan dalam waktu yang panjang.
Rendang yang dimasak dengan api kecil akan menghasilkan rasa yang segar serta lebih awet karena minyak santan benar-benar sempurna keluar yang merupakan pengawet alami.
Selain memasak rendang tradisi lainnya yang juga populer dilaksanakan warga Padang menyambut Ramadhan adalah malamang atau memasak lemang.
Tradisi malamang biasanya dilaksanakan oleh warga Kecamatan Pauh, Padang. Lemang yang dimasak kemudian kemudian diantar ke rumah saudara atau jadi bawaan dalam prosesi "manjalang mintuo".
Proses pembuatan lemang dimulai dari mencuci sipuluik atau beras ketan, kemudian dikeringkan, lalu dimasukkan ke dalam bambu sepanjang 60 sentimeter yang sebelumnya telah diberi alas daun pisang muda.
Setelah itu diberi santan, garam dan vanila secukupnya kemudian dimasak menggunakan kayu bakar. Proses membuat lemang hingga masak atau matang bisa memakan waktu sekitar lima jam dengan api kecil.
Lemang yang sedang dibuat biasanya ada tiga rasa, yaitu rasa pisang, ketan, dan lamang galamai yang terbuat dari tepung beras. Lemang kemudian dibawa sebagai buah tangan ke rumah mertua oleh menantu.
Harus diakui rendang merupakan makanan klasik Minangkabau yang kini sudah mendunia.
Bahan yang digunakan pun penuh dengan filosofi dan simbol yang diolah dengan tahapan tertentu untuk menanamkan kesabaran hingga hasilnya pun hadir sebagai makanan yang tahan lama.
Jika rendang tempo dulu dibuat dengan bahan terbaik dan dimasak dalam waktu lama menggunakan kayu bakar hari ini banyak yang sudah instan dan dimasak menggunakan kompor gas dalam waktu cepat.
Unsur budaya pun melekat kuat dalam rendang dan tergantung sumber daya lingkungan yang ada di sekitar.
Kompleksnya campuran bumbu rendang amat dipengaruhi oleh masuknya pedagang asal India ke Minang membawa rempah yang kemudian terjadi akulturasi budaya dalam makanan.
Stok Bahan Pokok
Memasuki Ramadhan 1443 Hijriah Pemerintah Kota Padang memastikan stok bahan pokok mencukupi dan mengimbau warga tidak berbelanja berlebihan apalagi sampai menimbun.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Andree Algamar mengatakan pihaknya melakukan melakukan pengecekan setiap hari untuk memastikan stok aman dan harga terkendali.
Terkait dengan minyak goreng untuk kemasan saat ini stoknya sudah kembali normal kendati harganya sudah diserahkan ke mekanisme pasar, kata dia.
Namun untuk minyak goreng curang yang disubsidi, Dinas Perdagangan tengah melakukan pengendalian harga karena berdasarkan harga eceran tertinggi Rp15 ribu per liter dan masih dijumpai dijual hingga Rp17 ribu per liter.
Pada sisi lain Kepala BI perwakilan Sumatera Barat Wahyu Purnama mewanti-wanti angka inflasi karena diperkirakan pada 2022 akan mengalami kenaikan.
Hingga Februari 2022 angka inflasi Sumbar sudah mencapai 2,77 persen, ini harus diwaspadai hingga akhir tahun," katanya.
Pada 2021 inflasi Sumbar tercatat rendah yaitu sebesar 1,40 persen, atau lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi pada tahun 2020 yang sebesar 2,11 persen.
Realisasi inflasi Sumatera Barat pada 2021 juga tercatat lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi nasional yang sebesar 1,87 persen.
Di tengah situasi ekonomi yang perlahan mulai bergerak naik dan pandemi yang mulai melandai keceriaan dan kedatangan Ramadhan 1443 Hijriah tetap disambut dengan hati gembira.
Rendang dan lemang tak sebatas hidangan yang disantap saat berbuka puasa namun perwujudan rasa syukur menyambut bulan mulia bagi umat Islam di Ranah Minang.