Simpang Empat (ANTARA) - Setelah gempa bumi yang melanda Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat muncul fenomena air Sungai Batang Nango Nagari Kajai Kecamatan Talamau kering berlumpur dan penuh material potongan kayu, Sabtu. 


Pantauan di lapangan akibat keringnya air Sungai Batang Nango itu menjadi tontonan warga yang melewati jalan dekat sungai itu.


 "Air sungai Batang Nango biasanya deras dan tidak pernah kering. Hari ini air sungai kering dan adapun air sangat keruh," kata salah seorang warga Kajai Robi. 


Menurutnya saat gempa terjadi, Jumat kemarin memang ada semacam getaran tanah dan bentuk longsor di Gunung Talamau. 


"Dari kejauhan terlihat bentuk terjadi longsor di Gunung Talamau. Biasanya tidak ada," katanya.


Selain air sungai kering, juga berlumpur dan penuh material potongan kayu. 

Diduga banyaknya potongan kayu itu membuat aliran air sungai tersendat.


Warga lainnya Riko mengatakan merasa takut dengan fenomena air sungai yang kering dan berlumpur.


"Mudah-mudahan tidak ada longsor atau air bah setelah gempa ini. Namun warga tetap merasa heran dan takut dengan fenomena itu," katanya.


Menurutnya setelah sempat kering total sejak Sabtu (26/2) pagi, maka pada sorenya air mulai mengalir di sungai itu namun berlumpur dan keruh.


Data sementara dampak gempa di Pasaman Barat meninggal dunia empat orang, luka berat 19 orang, luka sedang tujuh orang dan luka ringan 36 orang.


Bangunan yang rusak sekitar 5.000 unit, pengungsi 10.000 orang, 35 titik pengungsi dan dipusatkan di halaman kantor bupati setempat.***3***  

Pewarta : Altas Maulana
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024