Yogyakarta, (Antara) - Kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta melestarikan kaligrafi aksara Jawa sebagai warisan budaya nenek moyang melalui kerajinan lukisan relief. "Kaligrafi aksara Jawa merupakan kebudayaan Jawa warisan nenek moyang. Tidak seperti batik yang kini sudah lestari, kaligrafi aksara Jawa bisa dikatakan terancam punah," kata koordinator kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Feni Tri Utami di Yogyakarta, Rabu. Menurut dia, di Yogyakarta yang menjadi destinasi wisata kedua di Indonesia setelah Bali karena kekentalan budaya Jawa-nya, kaligrafi aksara Jawa kurang lestari. Padahal, Yogyakarta sangat identik dengan budaya Jawa yang kental. "Oleh karena itu, kaligrafi aksara Jawa harus segera dilestarikan," kata mahasiswi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) UNY itu. Ia mengatakan, kaligrafi aksara Jawa adalah sekumpulan aksara Jawa yang diberi sentuhan seni sehingga membentuk berbagai bentuk indah, seperti huruf Arab yang dibentuk kaligrafi. "Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Jawa mempunyai warisan budaya kaligrafi, yakni kaligrafi aksara Jawa," katanya. Menurut dia, hal itu yang mendorong dirinya bersama teman-teman untuk melestarikan kaligrafi aksara Jawa melalui kerajinan lukisan relief dari limbah kertas. Hasil kerajinan itu ternyata laku dijual. "Kami akhirnya berbisnis kerajinan lukisan relief aksara Jawa dengan nama Rikswa Craft. Kami memilih menggunakan bahan baku dari limbah kertas, meskipun berbahan baku limbah kertas, relief tetap tahan lama karena dicampur dengan lem kayu dan 'finishing'-nya disemprot cat 'clear'," katanya. Anggota kelompok mahasiswa UNY itu adalah Diyan Novita Sari, Erlinda Prima Ayu Cahya Ningsih, dan Fitria Widaswari. (*/sun)

Pewarta : 22
Editor :
Copyright © ANTARA 2024