Padang (ANTARA) - Penggunaan plastik tidak memandang zaman dalam kehidupan sehari hari. Dari alat bantu untuk konsumsi sampai aksesoris pasti pakai plastik. Padahal kepraktisan plastik justru berdampak buruk dan dapat mengagalkan usaha para konservator lingkungan. 

Plastik merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam pembuatan segala perlengkapan yang dibutuhkan manusia. Penggunaan bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari  akan menimbulkan penimbunan sampah dalam jumlah yang besar.

Padahal  menurut sifatnya plastik cenderung kuat dan tidak mudah rusak oleh pelapukan. Pembuangan sampah yang tidak bijaksana tentu akan berdampak terhadap kelangsungan ekosistem. Namun telah banyak artikel dan publikasi yang bersifat edukatif untuk meminimalkan  penggunaan plastik, dari stop penggunaan sedotan plastik, bawa tumbler pribadi dan lainnya.

Seiring perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup, para investor berlomba lomba untuk mendirikan restoran,  cafe dan sejenis lainnya. Dalam pendiriannya kerap menggunakan tumbuhan sintetis atau  plastik sebagai aksesoris. 

Tanaman sintetis/ plastik memang baik juga dalam mengelola sampah plastik agar lebih bermanfaat. Namun masih banyak cara lain dalam pengelolaan sampah yang tidak kalah berperan untuk hidup kita dan tetap mengganti peran aksesoris ruangan yaitu tanaman plastik menjadi tanaman alami. Tanaman plastik memang praktis tanpa harus ada perawatan, namun satu tanaman asli akan  menghasilkan  jutaan molekul O2 untuk bumi kita.

Penggunaan tanaman plastik pada satu sisi memang menciptakan keindahan membuat tempat menjadi nyaman dan pengunjung betah. Para  generasi muda pun asyik  berfoto untuk  diunggah di media sosial

Namun jika memakai  tanaman asli akan mengundang para pencinta lingkungan, para pehobi tanaman hias yang  yang rela untuk membayar dengan harga yang fantastis untuk keindahan tanaman tersebut. 

Ada  banyak manfaat ketika  mengganti aksesoris  tanaman plastik menjadi tanaman asli dan juga membantu dan menjadi para konservator lingkungan Memang tumbuhan membutuhkan banyak nutrisi ketika keluar dari habitat seharusnya. 

Perawatan tanaman asli memang lebih ribet dibanding sintetis, bahkan terdapat juga  ada tanaman yang harus mendapatkan perhatian khusus untuk perawatannya. 

Akan tetapi ada beberapa  tumbuhan yang  mudah dirawat, dan mudah beradaptasi di lingkungan baik dari segi pencahayaan dan suhu.Tanaman hias ini selain bernilai keindahan alamiah juga  membantu kapasitas udara yang ada di ruangan. 

Menemukan dan menggunakan tanaman yang mudah dirawat dalam pemeliharaannya akan menyenangkan, karena pemilik usaha akan tetap fokus dalam bisnis begitu juga para pegawai. Jika ada yang menilai tanaman hias  mahal maka itu adalah keliru.

Tanaman hias tidak selalu mahal  karena ada  beberapa yang  murah  dan  mudah ditemukan di alam. Jadi apabila bisnis restoran  atau cafe bisa memilih tanaman dalam ruangan  yang juga mudah ditemukan yaitu 

1.    Lidah Buaya
 
Tanaman yang tidak jarang  dijumpau  di jalanan ini,  memiliki keindahan tersendiri serta khasiatnya yang populer untuk kesehatan dan kecantikan. Selain itu tanaman ini cocok digunakan untuk mendesain ruangan serta  mudah dirawat karena dalam keadaan kering pun dapat tumbuh subur karena tahan kekeringan.

2.    Peace Lily

Jika  ingin mempunyai desain ruangan yang indah dengan tanaman yang berwarna cantik dan memiliki bentuk yang sempurna maka  peace lily adalah pilihannya . Perpaduan daun berwarna hijau dengan bunga putih menghiasi, membuat ruangan kian indah dan konsumen lebih menikmati keasrian restoran dan  cafe anda.


3.    Sri Rejeki / Aglonema
      
Para kolektor  tanaman hias baik untuk indoor ataupun outdoor kerap  mengoleksi tanaman si sri rejeki ini. Kelompok talas talasan yang unik dan indah ini membuat tanaman ini disukai dan cocok digunakan  dalam ruangan.
Warna dan bentuk daunnya yang khas juga bagus menjadi hiasan  di luar ruangan bisnis anda. Spesiesnya banyak dan juga cukup mudah dalam perawatan karena  hanya perlu menjaga asupan matahari dan tanam pada tanah yang subur, dan cukup meletakan  di dekat jendela yang strategis untuk mendapatkan cahaya matahari.



Penulis merupakan mahasiswa Biologi Universitas Andalas (Unand) Padang



 

Pewarta : Furqan Dwiki Lintang Prawira
Editor : Ikhwan Wahyudi
Copyright © ANTARA 2024