Payakumbuh, (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mencatat sebanyak 8.612 orang atau 85,21 persen dari 10.225 siswa di atas 12 tahun di daerah itu telah divaksin dosis pertama COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dasril di Payakumbuh, Senin mengatakan untuk siswa yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua sebanyak 3.615 orang atau 35,35 persen.
"Angka ini akan terus bergerak naik karena pemberian dosis kedua tentu disesuaikan dengan rentang waktu dari pemberian dosis pertama yang memang diberikan beragam," katanya.
Ia mengatakan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh bersama pihak sekolah akan terus mendorong siswa-siswa di daerah tersebut yang belum divaksin untuk segera divaksin COVID-19.
"Tentu kami dan setiap sekolah akan melakukan pendekatan-pendekatan persuasif kepada siswa dan wali murid untuk mau divaksin," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kabag Kesra di daerah tersebut.
Menurutnya, saat ini siswa yang belum divaksin harus mengikuti proses belajar mengajar dari rumah atau secara daring karena di Payakumbuh sekolah sudah dapat menggelar pembelajaran tatap muka secara penuh.
"Syarat pembelajaran tatap muka secara penuh itu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sudah 100 persen di vaksin. Alhamdulillah rata-rata sekolah kita tenga pendidik dan kependidikannya sudah 100 persen kecuali yang belum diizinkan menerima vaksin," ujarnya.
Menurutnya siswa di atas 12 tahun yang diizinkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah adalah siswa yang telah divaksin.
"Meski begitu yang belum divaksin tetap mendapatkan haknya untuk belajar meskipun secara daring. Meski telah divaksin siswa dan seluruh warga sekolah harus tetap mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya.
Ia menyebutkan sudah 33 sekolah di Payakumbuh yang angka vaksinasi untuk siswa di atas 12 tahun yang vaksinasi dosis pertamanya sudah mencapai 100 persen.
"Sekolah dasar kita baik yang negeri maupun swasta berjumlah 81 sekolah sedangkan sekolah menengah pertama berjumlah 20 sekolah dan 33 sekolah sudah mencapai 100 persen untuk dosis pertama," katanya.
Tidak lupa, Dasril mengimbau agar seluruh siswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan terus menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak selama di lingkungan sekolah.
"Setelah pulang dari sekolah langsung ke rumah jangan berkeliaran sehingga akan memperkecil kemungkinan siswa kita untuk terpapar COVID-19," ujarnya. (*)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dasril di Payakumbuh, Senin mengatakan untuk siswa yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua sebanyak 3.615 orang atau 35,35 persen.
"Angka ini akan terus bergerak naik karena pemberian dosis kedua tentu disesuaikan dengan rentang waktu dari pemberian dosis pertama yang memang diberikan beragam," katanya.
Ia mengatakan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh bersama pihak sekolah akan terus mendorong siswa-siswa di daerah tersebut yang belum divaksin untuk segera divaksin COVID-19.
"Tentu kami dan setiap sekolah akan melakukan pendekatan-pendekatan persuasif kepada siswa dan wali murid untuk mau divaksin," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kabag Kesra di daerah tersebut.
Menurutnya, saat ini siswa yang belum divaksin harus mengikuti proses belajar mengajar dari rumah atau secara daring karena di Payakumbuh sekolah sudah dapat menggelar pembelajaran tatap muka secara penuh.
"Syarat pembelajaran tatap muka secara penuh itu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sudah 100 persen di vaksin. Alhamdulillah rata-rata sekolah kita tenga pendidik dan kependidikannya sudah 100 persen kecuali yang belum diizinkan menerima vaksin," ujarnya.
Menurutnya siswa di atas 12 tahun yang diizinkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah adalah siswa yang telah divaksin.
"Meski begitu yang belum divaksin tetap mendapatkan haknya untuk belajar meskipun secara daring. Meski telah divaksin siswa dan seluruh warga sekolah harus tetap mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya.
Ia menyebutkan sudah 33 sekolah di Payakumbuh yang angka vaksinasi untuk siswa di atas 12 tahun yang vaksinasi dosis pertamanya sudah mencapai 100 persen.
"Sekolah dasar kita baik yang negeri maupun swasta berjumlah 81 sekolah sedangkan sekolah menengah pertama berjumlah 20 sekolah dan 33 sekolah sudah mencapai 100 persen untuk dosis pertama," katanya.
Tidak lupa, Dasril mengimbau agar seluruh siswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan terus menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak selama di lingkungan sekolah.
"Setelah pulang dari sekolah langsung ke rumah jangan berkeliaran sehingga akan memperkecil kemungkinan siswa kita untuk terpapar COVID-19," ujarnya. (*)