Pariaman (ANTARA) - Pedagang kelapa muda di Kota Pariaman, Sumatera Barat kebanjiran pesanan dari warga setempat yang mengikuti vaksinasi COVID-19 karena menilai buah tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi efek dari vaksin.


"Dalam sehari saya dapat menjual kelapa muda sebanyak 300 butir bahkan lebih," kata salah seorang pedagang kelapa muda di Kecamatan Pariaman Tengah, Hendrik (38) di Pariaman, Jumat.


Ia mengatakan kelapa tersebut dibeli dan dikonsumsi warga sebelum dan sesudah menerima vaksin COVID-19 sehingga lapaknya biasanya ramai dari pembeli saat pagi dan sore hari sedangkan siangnya relatif sepi.


Ia menyebutkan kelapa muda yang original dijualnya dengan harga Rp5 ribu per butir sedangkan kelapa muda bakar Rp10 ribu per butir namun jika kelapa muda bakar ditambah dengan telur, jahe, dan madu bisa  mencapai Rp18 ribu per butir.


"Saya berjualan kelapa muda dalam setahun ini, dan hasilnya alhamdulillah," katanya.


Ia menyampaikan dalam setahun terakhir banyak penjual kelapa muda bakar di daerah itu bermunculan karena melihat antusias warga yang percaya jika buah itu dibakar maka akan memiliki banyak khasiat.


Adapun khasiat kelapa muda bakar tersebut, lanjutnya yaitu mengatasi kolesterol, darah tinggi, ginjal, obat masuk angin, pegal-pegal, sesak napas, dan menambah stamina.


"Khasiatnya banyak, termasuk mengobati asma," ujar dia.


Sementara salah seorang warga setempat yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 Yuhendra (30) mengatakan dirinya sebelum dan sesudah menerima vaksin memang  minum air kelapa muda karena informasi dari teman akan khasiatnya.


"Yang jelas kelapa muda baik untuk tubuh, dan setelah divaksin saya tidak merasakan efeknya," kata dia.


Salah seorang warga lainnya Darmansyah (53) mengatakan dia sering minum kelapa muda yang dibelinya dari pedagang kaki lima di Kota Pariaman guna meningkatkan daya tahan tubuh.


"Di Pariaman banyak yang menjual kelapa muda, harganya juga bervariasi, mulai dari Rp5 ribu, Rp7 ribu, Rp8 ribu dan bahkan ada yang Rp10 ribu per butir," tambahnya.



 

Pewarta : Aadiaat M.S
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024