Batusangkar, (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia akan membantu budidaya ikan bilih dan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dalam menopang ekonomi masyarakat setempat.
"Hasil diskusi kita dengan Menteri Kelautan dan Perikanan terkait urusan perikanan air tawar di wilayah Tanah Datar ditanggapi dengan baik, salah satunya ikan bilih," kata Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian di Batusangkar Rabu.
Ia mengatakan dengan dukungan dan bantuan budidaya ikan bilih di Danau Singkarak diharapkan bisa menopang kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Seperti masyarakat Malalo, Sumpur, Ombilin, maupun Simawang bisa memanfaatkan potensi danau tersebut sebagai tambahan pemasukan dengan memanfaatkan ikan bilih.
"Mudah-mudahan dengan mendatangkan Dirjen Budidaya Ikan sesuai perintah dari Menteri Kelautan dan Perikanan dapat memberikan dampak luar biasa pada pelestarian ikan bilih ini," katanya.
Ia mengatakan Tanah Datar saat ini mempunyai luas areal perikanan sekitar 159.281,39 hektare terdiri dari mina padi, kolam air tenang, kolam air deras, danau, telaga dan sungai, dengan komoditi unggulan budidaya ikan air tawar.
Melihat area yang cukup luas tersebut potensi perikanan di daerah Tanah Datar sangat menjanjikan, hanya saja ada beberapa permasalahan yang sedang diupayakan untuk segera ditangani
Salah satu upaya yang tengah dihadapi masyarakat adalah penurunan produksi ikan bilih sebagai ikan endemik Danau Singkarak.
"Untuk itu diharapkan bantuan budidaya ikan bilih dari Kementerian Kelautan dan Perikanan itu bisa menopang dan membangkitkan kembali ekonomi masyarakat setempat," katanya.
"Hasil diskusi kita dengan Menteri Kelautan dan Perikanan terkait urusan perikanan air tawar di wilayah Tanah Datar ditanggapi dengan baik, salah satunya ikan bilih," kata Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian di Batusangkar Rabu.
Ia mengatakan dengan dukungan dan bantuan budidaya ikan bilih di Danau Singkarak diharapkan bisa menopang kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Seperti masyarakat Malalo, Sumpur, Ombilin, maupun Simawang bisa memanfaatkan potensi danau tersebut sebagai tambahan pemasukan dengan memanfaatkan ikan bilih.
"Mudah-mudahan dengan mendatangkan Dirjen Budidaya Ikan sesuai perintah dari Menteri Kelautan dan Perikanan dapat memberikan dampak luar biasa pada pelestarian ikan bilih ini," katanya.
Ia mengatakan Tanah Datar saat ini mempunyai luas areal perikanan sekitar 159.281,39 hektare terdiri dari mina padi, kolam air tenang, kolam air deras, danau, telaga dan sungai, dengan komoditi unggulan budidaya ikan air tawar.
Melihat area yang cukup luas tersebut potensi perikanan di daerah Tanah Datar sangat menjanjikan, hanya saja ada beberapa permasalahan yang sedang diupayakan untuk segera ditangani
Salah satu upaya yang tengah dihadapi masyarakat adalah penurunan produksi ikan bilih sebagai ikan endemik Danau Singkarak.
"Untuk itu diharapkan bantuan budidaya ikan bilih dari Kementerian Kelautan dan Perikanan itu bisa menopang dan membangkitkan kembali ekonomi masyarakat setempat," katanya.