Padang, (ANTARA) - Universitas Negeri Padang (UNP) kembali menerapkan 'lockdown' selama 14 hari terhitung 29 Maret hingga 11 April 2021 karena beberapa dosen termasuk Rektor positif terpapar COVID-19.
Wakil Rektor I Dr Refnaldi di Padang, Rabu, mengatakan perkuliahan masih berjalan seperti biasa karena dilakukan secara daring.
"Selama ini perkuliahan yang sifatnya teori dilakukan secara daring, mahasiswa hanya diizinkan datang pada mata kuliah praktek saja sehingga tidak ada pengaruh pada perkuliahan," ucapnya.
Ia mengatakan dosen atau staf yang terpapar kebanyakan terdapat di bagian Rektorat yang bertugas melayani mahasiswa di biro akademik dan kemahasiswaan.
"Akhir-akhir ini memang banyak mahasiswa yang datang ke kampus berurusan sehingga ada di antara mereka walaupun sudah diatur tapi kita tidak tau mungkin ada yang abai dengan prokes," ujar dia.
Refnaldi menyampaikan meski pelayanan UNP secara offline ditutup sementara, namun UNP masih bisa memberikan pelayanan melalui online.
Ia menyampaikan hingga saat ini sudah ada 50 persen dosen yang sudah divaksin. Diharapkannya vaksin itu bisa meningkatkan imun sehingga kasus terpapar COVID-19 di UNP dapat berkurang.
Selanjutnya UNP akan kembali menjadwalkan kegiatan vaksin bagi seluruh dosen dan civitas akademika yang belum menerima vaksin.
Menurut dia, antusiasme dosen mengenai vaksin cukup tinggi, hanya saja kurang dilakukan sosialisasi sehingga pada saat pelaksanaan vaksin pertama tidak seluruh dosen bisa divaksin karena beberapa kendala.
"Pada saat vaksin pertama, jadwalnya agak mendadak sehingga banyak dosen yang tidak bisa datang karena sedang bertugas, kemudian ada kendala dengan kesehatan mereka juga," ucapnya.
Ia menambahkan, terkait kebijakan 'lockdown' UNP tidak akan mengganggu pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Ujian Tulis Berbasis Komputer (SBMPTN-UTBK).
"Peserta UTBK di UNP tidak perlu khawatir, karena tes tersebut tetap lanjut dan dilaksanakan setelah lockdown berakhir yaitu mulai 12 sampai 18 April 2021," ucapnya. (*)