Lubukbasung, (ANTARA) - Industri rumah tangga (IRT) kerupuk ubi di Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat kesulitan untuk mendapatkan singkong sebagai bahan baku pembuat kerupuk.

Salah seorang pemilik industri rumah tangga di Lubukbasung, Mis (51) di Lubukbasung, Minggu, mengatakan jatah singkong dari pedagang setiap minggu hanya satu goni dengan berat 60 kilogram.

"Harga singkong itu Rp200 ribu sampai Rp250 ribu per karung dan harga sebelumnya hanya Rp150 ribu per karung," katanya.

Ia mengatakan, singkong itu diperoleh dari Kabupaten Padang Pariaman, Pasaman, Pesisir Selatan dan luar Sumbar.

Singkong itu, tambahnya, dipesan terlebih dahulu beberapa kepada pedagang.

"Kalau tidak dipesan, maka saya tidak akan mendapatkan singkong itu," katanya.

Sementara pemilik industri rumah tangga lainnya, Warni (50) menambahkan singkong itu dihaluskan menjadi kecil menggunakan mesin dan setelah itu dicetak.

Setelah dicetak, kerupuk tersebut dijemur menggunakan sinar matahari di halaman rumah.

Ia mengakui kerupuk itu dijual ke pedagang pengumpul yang akan di pasarkan ke pasar tradisional di daerah itu dan sampai luar Sumbar.

Satu ikat kerupuk dengan jumlah 50 lembar dijual ke pedagang pengumpul  Rp13.000

"Kerupuk yang sudah jadi dijemput langsung pedagang pengumpul setiap dua kali per minggu," katanya. (*)


Pewarta : Ari Yusrizal
Editor : Mario Sofia Nasution
Copyright © ANTARA 2024