Padang, (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat membantu pengembangan klaster padi organik yang di Kabupaten Agam sebagai upaya meningkatkan produksi dan perluasan lahan padi organik.

"Ini merupakan salah satu program pengembangan UMKM BI Sumbar melalui penyelenggaran Sekolah Padi Organik pada Kelompok Tani Usaha Muda Agam," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Jumat.

Ia menyampaikan  program pengembangan klaster padi organik di Kecamatan Kamang Mudiak, Kabupaten Agam telah dimulai sejak Desember 2018 yang direncanakan berjalan minimal  tiga  tahun .

Program pengembangan klaster ini merupakan kerja sama  BI Sumbar dengan sejumlah instansi terkait guna  mendorong perbaikan mekanisme pertanian dari  konvensional menjadi  organik modern,  penguatan aspek kelembagaan petani melalui pendirian gabungan kelompok tani dan terbukanya akses keuangan, kata dia

Dalam merancang dan melaksanakan program pengembangan klaster tersebut, BI Sumbar bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan  Sumbar, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kementerian Pertanian  Sumbar, Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH)  Sumbar.

Kemudian  Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Sumbar, dan Dinas Pertanian Kabupaten Agam.

Pelaksanaan sekolah padi organik  merupakan salah satu bagian dari program terpadu pengembangan klaster yang dimulai dari proses input, produksi, sampai dengan pemasaran yang diterapkan pada Kelompok Tani  Usaha Muda Kabupaten Agam.

Kegiatan Sekolah Padi Organik  teknologi RL  dilaksanakan pada lahan milik anggota Poktan Usaha Muda di Jorong Pauah Nagari Kamang Mudiak Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam.

Sekolah Lapang Padi Organik dengan teknologi RL merupakan pemanfaatan mikroba ramah lingkungan yang berguna untuk memperbaiki kondisi tanah sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemupukan.

Selain itu juga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit serta peningkatan hasil produksi sekitar 6,5 ton pe hektar atau  meningkat dari sebelumnya sekitar 5,5 ton per hektar, ujarnya

Sebagai tindak lanjut Sekolah Padi Organik, BI Sumbar juga bekerja sama dengan BMKG Stasiun Sicincin menyelenggarakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) pada periode Juli – Desember 2020 agar para petani juga memiliki kemampuan untuk memahami kondisi cuaca sehingga dapat menentukan waktu tanam yang sesuai dengan kondisi iklim di wilayah tersebut. 

Program ini juga merupakan  salah satu upaya di bidang pengendalian inflasi daerah dan pengembangan potensi ekonomi daerah, ujarnya.
 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024