Padang Panjang (ANTARA) - Madrasah Aliyah Kulyatul Mubalighin (MAKM) Muhammadiyah di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat menyebarkan angket ke para orangtua siswa untuk menentukan pelaksanaan belajar di tahun ajaran baru saat kondisi normal baru.
Kepala MAKM Muhammadiyah Derliana di Padang Panjang, Senin, mengatakan angket yang disebarkan untuk mengetahui kesiapan para orangtua melepas anak kembali beraktivitas ke sekolah sehingga pihak sekolah dapat menentukan bentuk pembelajaran.
"Angket itu untuk mengetahui apakah orangtua siap anaknya datang kembali ke sekolah atau menunggu hingga kondisi akibat wabah COVID-19 menjadi lebih baik," katanya.
Jika orangtua masih khawatir, pihak sekolah akan memberikan modul pembelajaran sehingga anak dapat mempelajarinya di rumah saja.
Dalam keadaan seperti saat ini, ia mengatakan tidak ada paksaan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar karena orangtua dipersilakan memilih anaknya ke sekolah dengan syarat mengikuti protokol kesehatan atau tetap belajar di rumah dengan panduan modul pembelajaran yang diberikan.
Jika orangtua bersedia anak beraktivitas kembali ke sekolah, MAKM Muhammadiyah juga sudah menyiapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi di lingkungan sekolah, ruang kelas dan asrama.
Hal yang sudah disiapkan adalah adanya tim gugus, posisi duduk dalam kelas diatur berjarak satu meter antarmeja, masker, alat pengukuran suhu, penyemprotan disinfektan, jarak tempat tidur di asrama dan pengadaan sabun.
"Sosialisasi protokol kesehatan yang wajib diikuti juga telah disampaikan kepada seluruh tenaga pendidik dan orangtua siswa," katanya.
Ia mengatakan pihak sekolah siap menerima kedatangan para siswa mulai 12 Juli 2020 dan dilakukan secara bertahap untuk menghindari kondisi ramai saat kedatangan siswa.
"Kedatangan siswa diberi jarak dan proses ini selama dua minggu. Yang paling awal adalah kedatangan untuk siswa baru lalu lanjut siswa kelas XII dan terakhir XI," katanya.
Di tahun 2020 sekolah tersebut menerima siswa untuk lima kelas dengan tiga jurusan yaitu IPA, IPS dan Keagamaan. Jumlah pendaftar sebanyak 186 orang dan 106 orang dari jumlah itu sudah melakukan pendaftaran ulang.
Kepala MAKM Muhammadiyah Derliana di Padang Panjang, Senin, mengatakan angket yang disebarkan untuk mengetahui kesiapan para orangtua melepas anak kembali beraktivitas ke sekolah sehingga pihak sekolah dapat menentukan bentuk pembelajaran.
"Angket itu untuk mengetahui apakah orangtua siap anaknya datang kembali ke sekolah atau menunggu hingga kondisi akibat wabah COVID-19 menjadi lebih baik," katanya.
Jika orangtua masih khawatir, pihak sekolah akan memberikan modul pembelajaran sehingga anak dapat mempelajarinya di rumah saja.
Dalam keadaan seperti saat ini, ia mengatakan tidak ada paksaan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar karena orangtua dipersilakan memilih anaknya ke sekolah dengan syarat mengikuti protokol kesehatan atau tetap belajar di rumah dengan panduan modul pembelajaran yang diberikan.
Jika orangtua bersedia anak beraktivitas kembali ke sekolah, MAKM Muhammadiyah juga sudah menyiapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi di lingkungan sekolah, ruang kelas dan asrama.
Hal yang sudah disiapkan adalah adanya tim gugus, posisi duduk dalam kelas diatur berjarak satu meter antarmeja, masker, alat pengukuran suhu, penyemprotan disinfektan, jarak tempat tidur di asrama dan pengadaan sabun.
"Sosialisasi protokol kesehatan yang wajib diikuti juga telah disampaikan kepada seluruh tenaga pendidik dan orangtua siswa," katanya.
Ia mengatakan pihak sekolah siap menerima kedatangan para siswa mulai 12 Juli 2020 dan dilakukan secara bertahap untuk menghindari kondisi ramai saat kedatangan siswa.
"Kedatangan siswa diberi jarak dan proses ini selama dua minggu. Yang paling awal adalah kedatangan untuk siswa baru lalu lanjut siswa kelas XII dan terakhir XI," katanya.
Di tahun 2020 sekolah tersebut menerima siswa untuk lima kelas dengan tiga jurusan yaitu IPA, IPS dan Keagamaan. Jumlah pendaftar sebanyak 186 orang dan 106 orang dari jumlah itu sudah melakukan pendaftaran ulang.