Painan (ANTARA) - Tanggul halaman SDN 31 Koto Merapak, Nagari Koto Nan Tigo Selatan, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang dibangun pada November 2019 terban.
"Tanggul dibangun pada November 2019 dan pada 11 Januari 2020 terban," kata Kepala SDN 31 Koto Merapak Gusmardi di Sutera, Senin.
Sebelum terban di badan tanggul, ia melihat terdapat retakan namun dirinya tidak bisa memastikan apakah hal tersebut yang menjadi penyebab terbannya tanggul.
"Kami hanya berharap tanggul segera diperbaiki atau kembali dibangun, karena dengan adanya tanggul terdapat areal yang bisa dimanfaatkan untuk membangun tiga ruang belajar lagi," sebutnya.
Selain itu, lanjutnya tanggul yang dibangun juga efektif menahan halaman sekolah dari longsor karena kondisinya yang tidak rata.
Terkait kejadian itu pihaknya mengaku telah menyampaikan ke pihak-pihak terkait mulai dari wali nagari, camat hingga kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Sementara itu, Kasi Sungai dan Pantai, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pesisir Selatan, Boy Of Sudarman menyebut proyek pembangunan tanggul di SDN Koto Merapak menelan biaya Rp188 juta dengan panjang 37,5 meter dan saat ini proyek masuk dalam masa pemeliharaan.
"Karena masih masa pemeliharaan kami telah menyurati kontraktor pelaksana untuk memperbaikinya kembali," katanya lagi.
Sementara itu, anggota DPRD setempat, daerah pemilihan Sutera - Lengayang, Abdul Muis menyayangkan tanggul yang baru dibangun sudah terban padahal baru dibangun dan masih dalam hitungan bulan.
Terkait hal itu, sebutnya semestinya aparatur di dinas teknis jeli melihat bisa atau tidaknya sebuah kegiatan dilaksanakan serah terima akhir pekerjaan atau Final Hand Over (FHO) sehingga kejadian serupa tidak kembali terjadi.
"Tanggul dibangun pada November 2019 dan pada 11 Januari 2020 terban," kata Kepala SDN 31 Koto Merapak Gusmardi di Sutera, Senin.
Sebelum terban di badan tanggul, ia melihat terdapat retakan namun dirinya tidak bisa memastikan apakah hal tersebut yang menjadi penyebab terbannya tanggul.
"Kami hanya berharap tanggul segera diperbaiki atau kembali dibangun, karena dengan adanya tanggul terdapat areal yang bisa dimanfaatkan untuk membangun tiga ruang belajar lagi," sebutnya.
Selain itu, lanjutnya tanggul yang dibangun juga efektif menahan halaman sekolah dari longsor karena kondisinya yang tidak rata.
Terkait kejadian itu pihaknya mengaku telah menyampaikan ke pihak-pihak terkait mulai dari wali nagari, camat hingga kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Sementara itu, Kasi Sungai dan Pantai, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pesisir Selatan, Boy Of Sudarman menyebut proyek pembangunan tanggul di SDN Koto Merapak menelan biaya Rp188 juta dengan panjang 37,5 meter dan saat ini proyek masuk dalam masa pemeliharaan.
"Karena masih masa pemeliharaan kami telah menyurati kontraktor pelaksana untuk memperbaikinya kembali," katanya lagi.
Sementara itu, anggota DPRD setempat, daerah pemilihan Sutera - Lengayang, Abdul Muis menyayangkan tanggul yang baru dibangun sudah terban padahal baru dibangun dan masih dalam hitungan bulan.
Terkait hal itu, sebutnya semestinya aparatur di dinas teknis jeli melihat bisa atau tidaknya sebuah kegiatan dilaksanakan serah terima akhir pekerjaan atau Final Hand Over (FHO) sehingga kejadian serupa tidak kembali terjadi.