Batipuh Selatan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat memperkirakan banjir bandang dan longsor yang terjadi di Jorong Tanjuang Sawah, Nagari Padang Laweh Malalo, Kabupaten Tanah Datar disebabkan tidak kokohnya dinding bendungan alam daerah setempat.

"Perkiraan kami begitu. Sudah ada tim yang cek kondisi bendungan dan sampai sore ini belum dapat informasi lengkap," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Bencana BPBD Sumbar Rumainur di Batipuh Selatan, Tanah Datar, Jumat.

Ia menerangkan selain disebabkan curah hujan tinggi, banjir bandang dan longsor dapat terjadi karena adanya kemungkinan tampungan air di bukit dan di hulu sungai.
Baca juga: Cerita Tek Siti bertahan di warung sendirian menjelang banjir bandang menghantam
"Di wilayah ini adanya bendungan alam. Kelemahannya dindingnya tidak kokoh sehingga curah hujan tinggi bisa membuatnya jebol lalu terjadilah bencana," katanya.

Pihaknya melakukan pengecekan kondisi bendungan alam sesuai permintaan pemerintah daerah setempat untuk melihat tampungan air di bendungan.

"Langkah sekarang jika masih banyak air tertampung, itu harus dialirkan sedikit demi sedikit agar tidak mengalami longsor dan banjir bandang lagi," katanya.

Ia menilai penanganan bencana yang terjadi di Jorong Tanjuang Sawah sudah sebaik-baiknya karena di hari pertama empat unit alat berat langsung dikerahkan untuk segera membersihkan area yang tertimbun material longsor berupa lumpur, kayu dan batu besar.
Baca juga: Banjir bandang Malalo, ini perkiraan penyebabnya menurut BPBD
Data sementara yang didapat dari BPBD Tanah Datar, bencana tersebut merusak lima unit rumah, satu bengkel, kantor PDAM, kantor jorong, dan satu toko perabot.

Daftar kerugian berupa harta benda diantaranya 15 karung padi, 10 karung jagung, dua ekor sapi ternak, 10 ekor kambing, satu sepeda motor dan satu unit mobil.
Baca juga: Banjir bandang di Malalo Tanah Datar rusak sejumlah rumah, hanyutkan hewan ternak (Video)

Pewarta : Ira Febrianti
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024