Padang (ANTARA) - Ternyata usia tua tidak menghalangi seseorang untuk berkreatifitas. Hal itulah yang ditunjukkan oleh Asmidar (65) di panggil Amak melalui usahanya yang berlokasi di tepi Jalan Raya Patimeh Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat.

Ibu paruh baya tersebut ternyata cekatan dalam  memproduksi aneka produk berbahan baku rotan berupa cendera mata, anyaman rotan untuk anak-anak seperti kuda-kudaan, ayunan bayi, kursi anak untuk dipasang di motor, meja anak, hulahop, serta peralatan rumah tangga seperti meja, kursi, tudung nasi dan lain-lain.

Menurut Asmidar di Padang (16/11) produknya banyak diminati warga terutama perabotan rumah tangga, mainan anak, dan cendera mata.

Ia memulai usaha perabot rotan ini karena melihat kebutuhan pasar dan ketertarikan amak dalam merajut rotan, meskipun sudah tua dan beruban namun  masih lihai dalam mengkreasikan rotan dalam berbagai bentuk.

“Saya sudah menekuni pekerjaan sebagai pengrajin rotan 16 tahun sejak 2003 hingga sekarang, memilih pekerjaan tersebut karena melihat kebutuhan pasar saat itu dan merasa nyaman sebagai pengrajin rotan,” ujar Amak.

Ia menambahkan meskipun usaha rotan kini banyak saingan nya, terdiri dari banyak bermunculan pengrajin rotan baru dan juga perabot rumah tangga dari jati dan jepara, tetapi olahan rotan Asmidar masih ada peminatnya.

Akhir-akhir ini peminatnya lumayan, terutama dari mahasiswa yang akan wisuda, dan dia memesan cendera mata yaitu keranjang boneka,"katanya.

Meski jualannya tidak seramai dulu, Asmidar mengatakan kalau setiap minggu masih ada pembelinya, bahkan pelanggannya dari dulu masih tetap berlangganan hingga sekarang.

"Yaa, kalau dibandingkan sama dulu jauh lah perbedaannya, kalau dulu jualan setiap hari ada pembelinya, kalau sekarang pembeli seminggu hanya 2-3 orang, begitu juga dengan keuntungannya, kalau dulu setiap hari ada pembelinya, otomatis keuntungan cukup untuk beberapa hari, kalau sekarang pembelinya 2-3 orang seminggu, yaa penghasilan nya juga makin sedikit, tetapi bagi amak itu sudah bersyukur, udah terpenuhi juga kebutuhan sehari-hari,"ungkapnya.

Ia menjual anyamannya mulai dari Rp50.000 sampai yang paling mahal Rp1,5 juta.Kalo omset tidak tentu, kalau seminggu ada tiga orang pembeli adalah Rp400-500 ribu untuk pembelian  cendera mata dan anyaman untuk anak-anak, kalau dia membeli meja atau peralatan rumah tangga lumayan bisa sampai Rp1,5 juta, ujarnya.

Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com

Baca juga: Aie Aka, minuman sehat yang kurang populer di kalangan milenial
Baca juga: Taman bermain Lembuti Padang Panjang peroleh sertifikat nasional
Baca juga: Kelangkaan solar berdampak pada operasional Trans Padang, Dishub: Hanya operasikan 10-15 unit
 
 

Pewarta : Nofryan Alzaqory
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2024