Padang (ANTARA) - Dalam rentang beberapa tahun terakhir Aia Aka sebagai minuman yang sehat khas Sumatera Barat semakin menurun peminatnya khususnya di kalangan millenial.
Seorang penjual Aia Aka di tugu Api Simpang Haru Firman (53) menyebutkan milenial kurang mengetahui dan meminati Aia aka sebagai minuman khas daerah Minangkabau yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan sebagai minuman yang enak lagi menyehatkan.
Aie aka merupakan sari pati dari perasan daun cincau yang sudah mengental, bagi masyarakat Aia Aka dikenal sebagai minuman yang memiliki rasa enak berpadu perasan jeruk nipis.
Adapun khasiat Aia Aka menurut Firman yaitu dapat menurunkan panas dalam dan juga dapat memperlancar pencernaan serta juga bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Bahan dasar utamanya adalah cincau yang diproses secara alami sampai cincau yang dihasilkan memiliki warna yang hijau dengan tekstur lebih kenyal dan lembut sebagai toping minumannya
Satu porsi minuman Aia Aka biasanya disajikan dalam gelas ukuran menengah kemudian disiram dengan santan, gula merah, air daun kacang, dan perasan jeruk nipis.
Harga satu gelas Aia Aka pun tidaklah mahal yaitu Rp3.000 per gelas baik dengan campuran kacang dan asam maupun santan serta gula merah. Biasanya Aia Aka Firman ini dibuka dari jam 19:00 hingga jam 00:00 WIB.
“Aia Aka ini enak sekali apalagi diberi santan dengan air gula merah lagian harganya murah juga menyehatkan," ujar Habib, seorang pelanggan.
Sementara itu ia juga menjual beraneka macam jamu dengan harga beragam tergantung jenis dan manfaatnya.
Semakin menurunnya pembeli Aia Aka beberapa tahun terakhir tidak menyebabkan Firman berhenti berjualan. Ia tetap bersemangat dan berharap Aia Aka ini bisa dikenal lagi bagi banyak masyarakat dan anak muda di tengah-tengah berkembangnya kuliner modern di Kota Padang.
* Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com
Baca juga: Kelangkaan solar berdampak pada operasional Trans Padang, Dishub: Hanya operasikan 10-15 unit
Baca juga: Pengunjung rumah singgah pasien Dompet Dhuafa Singgalang meningkat selama 2019
Baca juga: Pudarnya Eksistensi Delman
Seorang penjual Aia Aka di tugu Api Simpang Haru Firman (53) menyebutkan milenial kurang mengetahui dan meminati Aia aka sebagai minuman khas daerah Minangkabau yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan sebagai minuman yang enak lagi menyehatkan.
Aie aka merupakan sari pati dari perasan daun cincau yang sudah mengental, bagi masyarakat Aia Aka dikenal sebagai minuman yang memiliki rasa enak berpadu perasan jeruk nipis.
Adapun khasiat Aia Aka menurut Firman yaitu dapat menurunkan panas dalam dan juga dapat memperlancar pencernaan serta juga bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Bahan dasar utamanya adalah cincau yang diproses secara alami sampai cincau yang dihasilkan memiliki warna yang hijau dengan tekstur lebih kenyal dan lembut sebagai toping minumannya
Satu porsi minuman Aia Aka biasanya disajikan dalam gelas ukuran menengah kemudian disiram dengan santan, gula merah, air daun kacang, dan perasan jeruk nipis.
Harga satu gelas Aia Aka pun tidaklah mahal yaitu Rp3.000 per gelas baik dengan campuran kacang dan asam maupun santan serta gula merah. Biasanya Aia Aka Firman ini dibuka dari jam 19:00 hingga jam 00:00 WIB.
“Aia Aka ini enak sekali apalagi diberi santan dengan air gula merah lagian harganya murah juga menyehatkan," ujar Habib, seorang pelanggan.
Sementara itu ia juga menjual beraneka macam jamu dengan harga beragam tergantung jenis dan manfaatnya.
Semakin menurunnya pembeli Aia Aka beberapa tahun terakhir tidak menyebabkan Firman berhenti berjualan. Ia tetap bersemangat dan berharap Aia Aka ini bisa dikenal lagi bagi banyak masyarakat dan anak muda di tengah-tengah berkembangnya kuliner modern di Kota Padang.
* Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com
Baca juga: Kelangkaan solar berdampak pada operasional Trans Padang, Dishub: Hanya operasikan 10-15 unit
Baca juga: Pengunjung rumah singgah pasien Dompet Dhuafa Singgalang meningkat selama 2019
Baca juga: Pudarnya Eksistensi Delman