Padang, (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Padang, Sumatera Barat, Dian Fakri menyebutkan kelangkaan solar di daerah setempat juga berdampak pada operasional bus Trans Padang.
"Kelangkaan solar juga berdampak pada operasional Bus Trans Padang karena menggunakan bahan bakar solar," katanya di Padang, Jumat.
Ia mengatakan pada normalnya bus trans Padang yang merupakan layanan angkutan massal di bawah Pemkot Padang, beroperasi sebanyak 25 unit dalam sehari.
Namun karena kelangkaan solar, jumlah bus yang beroperasi berkurang menjadi 10 - 15 unit dalam sehari.
Dengan berkurangnya operasi bus tersebut secara otomatis berdampak ke pelayanan masyarakat, karena waktu tunggu di halte menjadi bertambah.
"Biasanya setiap 15 menit ada bus yang datang, tapi karena berkurangnya bus yang beroperasi waktu tunggu jadi bertambah," katanya.
Ia berharap kelangkaan solar tersebut bisa segera dicarikan solusi oleh instansi terkait, sehingga operasional bus Trans Padang dengan trayek Imam Bonjol- Lubuk Buaya juga kembali normal.
Sementara Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit memastikan penambahan kuota solar untuk provinsi itu guna mengatasi antrean panjang di SPBU sudah disalurkan oleh PT Pertamina (Persero).
"Kita sudah dapat konfirmasi, penyaluran kuota yang ditambah 10 persen oleh Pertamina itu sudah mulai disalurkan sejak Selasa (12/11). Tapi untuk mengurai antrean, mungkin butuh waktu," katanya diwawancarai sebelumnya.
Sementara Area Sales Branch Manager Pertamina Padang, Arwin Nugraha mengatakan pihaknya akan menaikkan penyaluran sebanyak 10 persen dari penyaluran di bulan November dimulai pada Selasa (12/11).
Pasokan solar untuk wilayah Sumbar yang rata-rata sebanyak 1.080 kiloliter per hari, ditambah menjadi 1.250 kiloliter. (*)
"Kelangkaan solar juga berdampak pada operasional Bus Trans Padang karena menggunakan bahan bakar solar," katanya di Padang, Jumat.
Ia mengatakan pada normalnya bus trans Padang yang merupakan layanan angkutan massal di bawah Pemkot Padang, beroperasi sebanyak 25 unit dalam sehari.
Namun karena kelangkaan solar, jumlah bus yang beroperasi berkurang menjadi 10 - 15 unit dalam sehari.
Dengan berkurangnya operasi bus tersebut secara otomatis berdampak ke pelayanan masyarakat, karena waktu tunggu di halte menjadi bertambah.
"Biasanya setiap 15 menit ada bus yang datang, tapi karena berkurangnya bus yang beroperasi waktu tunggu jadi bertambah," katanya.
Ia berharap kelangkaan solar tersebut bisa segera dicarikan solusi oleh instansi terkait, sehingga operasional bus Trans Padang dengan trayek Imam Bonjol- Lubuk Buaya juga kembali normal.
Sementara Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit memastikan penambahan kuota solar untuk provinsi itu guna mengatasi antrean panjang di SPBU sudah disalurkan oleh PT Pertamina (Persero).
"Kita sudah dapat konfirmasi, penyaluran kuota yang ditambah 10 persen oleh Pertamina itu sudah mulai disalurkan sejak Selasa (12/11). Tapi untuk mengurai antrean, mungkin butuh waktu," katanya diwawancarai sebelumnya.
Sementara Area Sales Branch Manager Pertamina Padang, Arwin Nugraha mengatakan pihaknya akan menaikkan penyaluran sebanyak 10 persen dari penyaluran di bulan November dimulai pada Selasa (12/11).
Pasokan solar untuk wilayah Sumbar yang rata-rata sebanyak 1.080 kiloliter per hari, ditambah menjadi 1.250 kiloliter. (*)